10 Tahun Jadi Joki, Jefri Mengaku Rezeki Tergantung Hasil Lomba

2509

Kubu Gadang — Jockey atau Joki adalah sebutan bagi orang yang menunggang kuda dalam sebuah perlombaan berkuda. Dalam kategori race, joki berperan mengendarai kuda untuk mencapai garis finish secepat mungkin, mengalahkan seluruh lawan. Jadilah keberadaan Joki sangat penting pada perlombaan itu.

Prosesi itulah yang digeluti Jefrianto. Pemuda asal Kelurahan Payobasung Kecamatan Payakumbuh Timur berusia 34 tahun itu mengaku sudah 10 tahun menjalaninya.

“Tahun ini genap sepuluh tahun saya menjadi joki dan mengikuti berbagai perlombaan, baik disini maupun diluar daerah,” ujar Jefri, sapaan akrab Jefrianto mengawali kisahnya saat diwawancara di Galanggang Kubu Gadang, Senin (25/02).

Jefri sendiri diketahui melatih dan menjadi joki kuda bernama “STONER”. Kuda tersebut merupakan milik Wakil Walikota Payakumbuh Erwin yunaz.

“Syukur Alhamdulillah, selama menunggangi Stoner, kami selalu mendapatkan juara dalam perlombaan pacu kuda diberbagai wilayah. Kemarin Stoner mendapat juara 1, semoga hari ini kami bisa menang lagi dan mendapatkan hadiah yang kami telah idamkan,” harap Jefri.

Ditanya penghasilan sebagai joki? Jefri mengaku penghasilannya tergantung dari menang atau tidaknya dalam perlombaan. “Jika menang, Alhamdulillah dapat uang beserta bonus, tapi jika kalah ya tidak dapat apa-apa,” ujarnya.

Ditambahkan, dalam satu tahun, ia biasanya mengikuti perlombaan pacuan kuda kurang lebih 12 kali. Jefri berharap semoga kedepan profesinya sebagai joki bisa lebih diperhatikan lagi, karena setiap bulannya tidak ada penghasilan tetap.

“Sebagai warga tentu kami berharap adanya bantuan dari pemerintah khususnya bagi kami para joki yang dapat meringankan dan mencukupi kebutuhan kami, bagaimanapun kami juga dalam berlomba sedikit banyak membawa nama baik Payakumbuh juga,” pungkas Jefri. (humas)