PAYAKUMBUH — Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Kesehatan melaunching gerakan deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia di Balai Kota Payakumbuh, Jumat (20/5).
Kegiatan ini diawali pada seluruh kepala OPD dan jajaran ASN di lingkungan Kota Payakumbuh melakukan pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah, gula darah dan kolesterol. Tema global Hari Hipertensi Sedunia Tahun 2022 adalah: “Measure Your Blood Pressure: Control it, Live Longer”. Sejalan dengan tema global, tema nasional Hari Hipertensi Sedunia Tahun 2022 Indonesia: “Cegah dan Kendalikan Hipertensi Untuk Hidup Sehat Lebih Lama”.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Yuneri Yunirman menyampaikan usai dilaunching selanjutnya akan diteruskan oleh masing Puskesmas se-Kota Payakumbuh dengan melaksanakan pemeriksaan ini ke masing-masing OPD, dengan jadwal sesuai kesepakatan antara Puskesmas dengan OPD yang ada.
“Diharapkan seluruh rangkaian kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dikolaborasikan dengan kuat antara pemerintah, swasta, organisasi profesi, dan masyarakat, sehingga kita dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian akibat PTM, khususnya akibat Hipertensi,” kata Yuneri.
Yuneri menambahkan, Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian dan kecacatan terbesar di Indonesia. Padahal sebenarnya, hal ini dapat dicegah dengan melakukan skrining risiko PTM sejak dini dan menerapkan gaya hidup sehat seperti yang dikampanyekan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang memiliki prevalensi tertinggi di Indonesia adalah Hipertensi. Pada tahun 2021 tercatat sebanyak 18.068 (12,8%) masyarakat Kota Payakumbuh menderita hipertensi. Hipertensi bisa menimbulkan kecacatan dan kematian. Sehingga menyebabkan masalah baik dari segi kesehatan, juga menyebabkan masalah ekonomi,” paparnya.
Yuneri menambahkan, dalam memperingati hari Hipertensi sedunia yang ditetapkan setiap Tanggal 17 Mei ini, Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh melaksanakan kegiatan screening kesehatan berupa pemeriksaan tekanan Darah, pengukuran berat dan tinggi badan, serta pengukuran lingkar perut untuk memantau IMT (Indeks Massa Tubuh), ada juga pemeriksaan labor berupa pemeriksaan gula darah sewaktu dan kolesterol sewaktu, terakhir pemeriksaan mata yang dilakukan tanpa pemungutan biaya alias gratis.
“Diperkirakan sekitar 100-200 orang ASN saat ini yang merupakan perwakilan dari masing OPD. Kegiatan ini selanjutnya akan dilaksanakan di masing OPD, yang dilakukan oleh 8 puskesmas yang ada di kota Payakumbuh dan jadwalnya tergantung kesepakatan antara OPD dan Puskesmas penanggung jawab masing-masing OPD. Dimana semua OPD sudah dibagi rata ke 8 puskesmas ini yang daftarnya akan dibagikan. Diharapkan seluruh ASN, maupun non ASN bisa kita pantau kondisi kesehatannya minimal sekali 6 bulan. Untuk itu mohon bantuan dan kerjasama dari seluruh instansi yang ada,” jelas Yuneri.
Yuneri menjelaskan kalau hipertensi dikenal sebagai “silent killer” karena sering muncul tanpa gejala dan keluhan yang berarti namun dapat mengakibatkan munculnya komplikasi bahkan kematian. Hal ini disebabkan karena tidak terdeteksi sejak dini yang berdampak pada lambatnya penanganan.
“Lebih baik mencegah dari pada mengobati, sedia payung sebelum hujan, karena sehat itu mahal,” tutupnya.
Sementara itu, Sekda Rida Ananda mewakili Wali Kota Riza Falepi membuka kegiatan tersebut mengatakan Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, karena menjadi penyebab tingginya angka kesakitan, kematian serta berdampak besar terhadap biaya dan produktivitas. Selain itu, diketahui bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan komorbid yang menyebabkan tingginya angka kematian pada kasus Covid-19.
“Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang memiliki prevalensi tertinggi di Indonesia adalah Hipertensi, berdasarkan data Riskesdas 2018 diperkirakan 4 dari 10 orang di Indonesia menyandang hipertensi (34,1%), sementara itu pada tahun 2021 sebanyak 18.068 (12,8%) masyarakat Kota Payakumbuh menderita hipertensi,” kata Sekda.
Sekda melanjutkan, dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan perlu tindakan yang tepat, salah satunya adalah dengan mendekatkan akses layanan serta meningkatkan kesadaran keikutsertaan masyarakat untuk melakukan deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).