2019, PENERIMA BANTUAN PKH BERTAMBAH 551 KELUARGA

283

Payakumbuh – Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Payakumbuh kembali bergulir, tercatat pada tahap 1 tahun 2019 sebanyak 4.031 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah divalidasi oleh pendamping dan Dinas Sosial. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun lalu, dimana hanya terdapat 3.480 KPM. Artinya ada tambahan 551 KPM baru.

Kepala Dinas Sosial melalui Kepala Bidang PRJS Friza Susanti mengatakan dengan adanya penambahan jumlah KPM belum diikuti dengan penambahan jumlah pendamping PKH yang tetap sebanyak tahun lalu yakni 19 orang. Jumlah itu dirasa kurang untuk mengkoordinir sebanyak 4.031 KPM.

“Kalau di bagi, satu orang melakukan pendampingan kepada 212 KPM. Suatu hal yang fantastis dan cukup berat dengan kewajiban melakukan pendataan, pendampingan, juga pengawasan kepada KPM,” ujarnya.

Sementara mengenai besar bantuan yang akan diterima KPM, Friza mengatakan sampai saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan. Hal tersebut dikarenakan uang bantuan langsung masuk ke rekening KPM, sementara dinas sosial hanya bertugas sebagai pendamping dan pengawas.

“Dari laporan, sebagian KPM kita sudah ada yang menerima, dan sebagian masih belum. Sehingga sampai saat ini belum dapat kita pastikan berapa jumlahnya yang sudah di kucurkan dari pusat,” ujarnya.

Dikatakan, masing-masing pendamping PKH, punya data By Name By Adress (BNBA) sebagai acuan untuk melihat apakah dana yang disalurkan oleh pusat ke rekening KPM sudah sesuai dengan data atau tidak.

“Nanti pendamping akan melihat apakah jumlah dana PKH yang disalurkan sudah sesuai dengan data, kalaupun ada kendala seperti belum masuk atau jumlah dana tidak sesuai dengan jumlah komponen penerima PKH, maka laporannya akan dibuat dan diteruskan oleh Dinas Sosial Kota Payakumbuh,” tambah Friza.

Perlu diketahui, untuk tahun 2019, jumlah dana PKH yang diterima masing-masing KPM tergantung kepada komponen Keluarga Penerima. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana setiap tahun jumlah yang diterima masing-masing KPM sama.

KPM disamping menerima dana reguler sebanyak Rp.550.000, juga akan menerima tambahan bantuan jika memiliki komponen Ibu hamil, lansia, anak sekolah, balita, dan penyandang disabilitas berat. Masing-masing komponen tersebut memiliki indeks bantuan tahunan yang berbeda.

“Ibu Hamil Rp.2.400.000, balita Rp.2.400.000, Anak SD Rp.900.000, anak SMP Rp.1.500.000, anak SMA Rp.2.000.000, penyandang disabilitas berat Rp. 2.400.000, dan lansia Rp.2.400.000,” beber Friza.

Sementara Koordinator Pendamping Kota, Dira Zahara mengatakan bahwa program PKH tahun ini membatasi bantuan maksimal hanya untuk 4 komponen dalam KPM. Walaupun satu keluarga punya seluruh komponen diatas, namun yang dihitung hanya 4 komponen saja.

“Misalnya kalau KPM memiliki 1 lansia,1 bumil, dan 4 anak yang sekolah, maka yang terhitung menerima bantuan hanya 2 anak saja, sisanya dihitung bumil dan lansianya, jadi totalnya komponen penerimanya ada 4,” kata Dira Zahara.

Dira Zahara menginformasikan bagi KPM di Kota Payakumbuh sudah bisa melakukan pengecekan penyaluran dana PKH tahap 1 ke Rekening PKHnya selama 1 minggu ini, apakah sudah disalurkan atau belum.

Sementara itu, untuk mendukung program kementerian ini, Pemerintah Kota Payakumbuh juga memiliki Dana Sharing untuk peningkatan SDM Pendamping PKH. Sesuai amanat dari Menteri Sosial, jumlah dana sharing ini 5 persen dari total bantuan PKH yang dikucurkan kepada daerah. (humas/ag)