
Payakumbuh — Khatam Al Quran bukan sekadar tanda berakhirnya proses membaca kitab suci, namun merupakan tonggak awal dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda.
Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman, saat menyambut 58 anak dari TPQ Musala Pincuran Sabil, Kelurahan Balai Tongah Koto, di halaman kantor wali kota, Rabu (25/06/2025).
Rombongan anak-anak yang telah menyelesaikan Khatam Al Quran itu datang untuk mengundang kepala daerah secara simbolis ke acara puncak perayaan khatam di Nagari Koto Nan Gadang.
“Alhamdulillah, anak-anak ini telah menyelesaikan satu tahap penting dalam hidup mereka. Ini bukan akhir, tapi awal untuk lebih dekat dan akrab dengan Al Quran,” kata Wawako Elzadaswarman.
Ia menyebut bahwa anak-anak yang khatam Al Quran sejatinya sedang mempersiapkan diri menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan daerah.
Menurutnya, manfaat dari khatam dan mendalami Al Quran bukan hanya bernilai spiritual, tapi juga berdampak nyata bagi masa depan pendidikan dan karakter anak.
“Kami mendorong anak-anak ini untuk melanjutkan dengan menjadi penghafal Al Quran. Selain pahala yang besar, banyak perguruan tinggi di Indonesia yang memberikan jalur khusus bagi hafiz dan hafizah untuk melanjutkan pendidikan tanpa tes akademik,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa membiasakan diri dengan nilai-nilai Al Quran sejak usia dini akan membentuk kepribadian yang kuat dalam menghadapi tantangan zaman.
“Ini investasi jangka panjang untuk membangun Payakumbuh yang religius, cerdas, dan berdaya saing,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua panitia pelaksana Khatam Al Quran Hendriwanto Dt. Mangkuto Marajo Nan Hitam, memberikan apresiasi atas perhatian Pemko Payakumbuh terhadap kegiatan keagamaan, terutama bagi generasi muda.
Ia menilai sambutan Wakil Wali Kota menjadi penyemangat tersendiri bagi anak-anak dan keluarga mereka.
“Pesan-pesan yang disampaikan Pak Wawako menjadi dorongan moral agar kami terus menjadikan Al Quran sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,” katanya.
Untuk memotivasi anak-anak yang telah khatam, panitia menyediakan berbagai bentuk penghargaan, seperti seekor sapi, sepeda gunung, listrik gratis, hingga simbol bintang emas.
Hadiah tersebut berasal dari donatur dan para perantau asal Koto Nan Gadang.
Lebih lanjut, Hendriwanto menyebut tahun 2025 menjadi momentum istimewa karena perayaan Khatam Al Quran untuk pertama kalinya dilaksanakan tanpa pungutan biaya dari orang tua peserta.
“Ini bentuk komitmen kami agar kegiatan ini benar-benar menjadi syiar agama, bukan beban. Semoga ke depan bisa semakin besar manfaatnya,” pungkasnya. (MC)