Balaikota — Jumat (15/2) Sore, diruang kerjanya, Lt. 2 Balaikota, Walikota Payakumbuh, Riza Falepi menerima tamu spesial. Peter Schouten namanya, seorang WNA asal Negeri Belanda. Peter diketahui merupakan expert (tenaga ahli) bidang pengolahan air bersih.
Tak sendiri, Peter hadir bersama seorang rekannya ditemani Dirut PDAM Payakumbuh, Herry Iswahyudi. Suasana akrab langsung tercipta. Tanpa sekat, walikota yang fasih berbahasa Inggris terlihat menikmati percakapan dengan Peter.
“Tadi kita bicara masalah efisiensi, kebocoran dan manajerial pengelolaan air bersih. Tiga hal tersebut masih perlu kita benahi kedepan,” ungkap Riza Falepi saat diwawancarai pasca pertemuan.
Dikatakan, pada kesempatan itu dirinya juga menyampaikan kebijakan Kota Payakumbuh terhadap sumber air baku yang berasal dari daerah tetangga. Diceritakan, selama ini Payakumbuh cukup direpotkan bernegosiasi dengan pemilik sumber.
“Saya cerita, selama ini kita cukup repot negosiasi kontrak dengan pemilik sumber air. Kita sering ditekan untuk menaikkan harga, kalau tidak air putus. Inikan tidak baik sebab berdampak pada kebutuhan rakyat banyak,” tutur Riza.
“Makanya saya bikin WTP (water treatment processing-red), untuk mengatasi kelangkaan air. Kalau pemilik sumber tetap ngotot, dak masalah, kita besarkan saja WTP ini,” tambah Riza.
Kehadiran Peter diterangkan walikota untuk memperkuat kapasitas SDM dan manajemen pengelolaan air khususnya yang berada di jajaran PDAM Payakumbuh. Peter juga memiliki solusi bagaimana menekan kebocoran air.
“Kita ingin kebocoran air ditekan. Kalau bisa ditekan sekian persen perbulan, ada efisiensi puluhan bahkan ratusan juta. Kita lihat dulu presentasi Mereka. Sifatnya tawaran,kita bisa terima atau menolak,” pungkas Walikota.
Sementara Peter saat diwawancarai mengatakan, kedatangannya menemui walikota untuk membantu PDAM dalam rangka memberi pelayanan terbaik bagi warga Payakumbuh.
“I want to help the PDAM to serve the people of Payakumbuh to have water 24 hours, 7 days per week (saya ingin membantu PDAM melayani warga Payakumbuh untuk mendapatkan air selama 24 jam, 7 hari seminggu -red),” pungkas Peter Schouten. (humas/is)