Jakarta — Luar Biasa. Adalah kata yang pantas disematkan untuk Wali Kota Riza Falepi setelah kota yang dipimpinnya mendapat penghargaan peringkat pertama sebagai kota terbaik tingkat nasional dalam Pelayanan Investasi Tahun 2021 atas Penilaian Kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha.

Ini juga menjadi satu kado terindah bagi Kota Payakumbuh yang akan berulang tahun pada 17 Desember 2021 nanti. Kota Payakumbuh satu-satunya kota kecil sebagai pemuncak pada acara tersebut. Dengan keterbatasan anggaran bukan sesuatu yang tidak mungkin bahwa Kota Payakumbuh mampu bersaing dengan kota besar lainnya di Indonesia.

Wali Kota yang sudah memimpin kota randang selama dua periode itu memang dikenal telah melakukan banyak reformasi birokrasi guna memberikan pelayanan terbaik untuk membuahkan hasil kepada masyarakat, apalagi dengan adanya Mal Pelayanan Publik (MPP) di lantai 1 balai kota yang menjadi primadona masyarakat.

Presiden RI Joko Widodo yang langsung menyerahkan penghargaan tersebut kepada Riza Falepi dalam kegiatan Rakornas Investasi dan Anugrah Pelayanan Investasi tahun 2021 Kementerian Investasi dan BKPM di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Rabu (24/11)

Provinsi Sumatera Barat juga meraih penghargaan serupa dengan peringkat Ketiga setelah Jawa Barat di Peringkat kedua dan Jawa Tengah di Peringkat Pertama.

Mendapatkan penghargaan tersebut, Riza Falepi menjelaskan semua ikhtiar dari jajarannya dalam melakukan reformasi terhadap layanan dengan kemudahan telah membuahkan hasil. Ini juga menjadi bukti kalau Kota Payakumbuh adalah kota yang ramah bagi investor. Selain itu, terkait izin usaha dan administrasinya sangat mudah, cepat, dan dikelola secara profesional.

“Saya ucapkan terima kasih kepada kawan-kawan ASN atas capaian ini. Sekretaris Daerah kota Payakumbuh Rida Ananda, Kepala DPMPTSP Harmayunis, Kadis Kominfo Junaidi yang sudah menyiapkan Sistem Informasi dan Publikasi serta semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan capaian luar biasa ini. Meskipun begitu, saya tetap ingatkan, kita tidak boleh berpuas diri, harus kita berikan pelayanan sebaik-baiknya kepada rakyat,” pesan suami dari Henny Yusnita tersebut.

Menurut Riza Falepi, masih ada banyak pekerjaan besar kedepan yang mestinya dilakukan, yakni mewujudkan realisasi investasi di Kota Randang. Hal itu bisa dilakukan setelah pelayanan yang ditunjukkan kepada masyarakat semakin lama semakin baik.

“Seperti pesan Presiden kita, bagaimana meningkatkan realisasi, beliau juga berpesan jangan hanya investasi yang besar-besar saja, namun investasi yang kecil, UKM dan sebagainya juga harus terus tumbuh di Kota Payakumbuh,” kata Riza.

Riza Falepi mengaku tidak menduga bakal mendapat peringkat pertama dalam ajang ini, karena pada waktu sebelumnya, Kota Payakumbuh hanya masuk nomor kesekian.

“Ini suatu hal yang baik bagi kita karena memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Layanan ini tidak hanya kepada investor besar tapi juga investor kecil bahkan UMKM, sebagaimana amanat presiden karena itu pasti membuka lapangan kerja. Layanan investasi skala kecil dan menengah juga harus sama layanannya dengan investasi besar,” tukuk Riza.

Riza menyambung pesan Presiden RI, sudah dilayani dengan baik saja belum tentu investor datang, apalagi tidak dilayani atau dicuekin, serta memakai pula cara-cara lama dengan meminta uang, ini sudah tidak zamannya lagi.

“Untuk itu mari kita berbenah, dan menyiapkan tempat dengan baik untuk bisa investor nyaman dengan kita dan kemudian menginvestasikan dananya kepada kita, sehingga terjadi penciptaan kesejahteraan ditempat kita. Inilah tujuan kenapa kita mati-matian melayani mereka dengan baik. Istilahnya berikanlah karpet merah buat mereka, karena merekalah “the real hero” atau pahlawan atau pejuang dalam mensejahterakan masyarakat kita. Oleh karena itu, kita sebagai pemerintah memberikan layanan terbaik untuk itu,” tukuk Riza.

Dalam arahannya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sudah hampir 2 tahun Indonesia mengalami pandemi, dan dampaknya betul-betul di luar perkiraan, berimbas kemana-mana. Banyak negara mengalami kelangkaan energi, kelangkaan kontainer dan kenaikan inflasi yang menakutkan semua negara. Dan akhir-akhir ini banyak negara yang mengalami kenaikan harga produsen yang mengakibatkan harga konsumen juga menjadi naik.

“Ini yang saya sebut ketidakpastian dan kompleksitas yang diminta kepada kepala daerah untuk mengkalkulasi dan mampu membaca serta mengatasinya. Kuncinya yaitu harus mampu melakukan pengendalian pandemi Covid-19. Tanpa mengendalikan ini maka perekonomian tidak akan bisa bangkit,” ucap Jokowi.

Jokowi juga menjelaskan kalau investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi. Karena Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan APBN dan APBN, akan defisit jika tidak mampu menanggulangi pandemi. Oleh sebab itu, yang diluar APBN atau investasi ini harus digerakkan.

“Kalau investasi muncul, maka peredaran uang akan semakin banyak dan itu akan menimbulkan efek ke daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi juga naik. Kalau ada yang tanya, investasi apa yang dibutuhkan sekarang, yaitu investasi yang memiliki nilai tambah tinggi. Inilah transformasi ekonomi yang disebut dibutuhkan saat ini,” tegas Presiden.