Adanya Obat Tradisional Yang Mengandung Bahan Kimia Obat, Pj Wali Kota Melalui Loka POM Optimalkan Edukasi Masyarakat

167

PAYAKUMBUH — Optimalkan edukasi masyarakat terkait obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat, Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Payakumbuh adakan sosialisasi yang dibuka oleh Pj. Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda di Ballroom Hotel Kolivera, Kamis (27/10).

Kegiatan tersebut diikuti oleh unsur akademisi, pelaku usaha, tokoh masyarakat, lintas sektor/pemerintah dan media guna mengoptimalkan edukasi kepada masyarakat.

Pj. Wali Kota yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Elzadaswarman (Om Zet) mengatakan obat tradisional (OT) yang merupakan warisan budaya bangsa itu, saat ini sangat banyak digandrungi oleh masyarakat untuk kesembuhannya.

“Sebagai konsumen kita tentu harus hati-hati untuk mengkonsumsi obat tradisional ini, apalagi yang tidak ada izin dari BPOM. Karena saat ini ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang memproduksi OT ilegal mengandung bahan kimia obat (BKO),” kata Om Zet.

“Ini tentu berbahaya. Bukannya kesembuhan yang kita dapat, tapi penyakit baru yang akan menggerogoti tubuh kita,” tukuknya.

Makanya, Om Zet berpesan melalui sosialisasi yang diberikan Loka POM Payakumbuh ini diharapkan peserta yang hadir bisa mengedukasi masyarakat untuk memilah obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi.

“Jangan terbuai oleh iklan yang ditawarkan oleh pruduk-pruduk tak berizin itu, apalagi, jika obat-obatan ini diracik tanpa takaran atau anjuran dari dokter. Cermat dalam memilih obat untuk kesehatan kita,” ucapnya.

“Semoga ilmu yang didapat disini bisa diteruskan kepada masyarakat kita di Payakumbuh ini,” harapnya.

Sementara itu Kepala Loka POM Payakumbuh Iswadi menyatakan saat ini masyarakat tertarik dengan khasiat obat tradisional yang sifatnya penyembuhan instan, dan akhirnya obat tradisional ini cenderung menjadi pilihan, ditambah lagi keberadaannya yang merajalela di pasaran.

“Salah satu penyebab kenapa masih banyak ditemukan obat tradisional bahan kimia obat ini, karena memang masyarakat kita cenderung untuk mencari obat tradisional yang efeknya instan,” ucapnya.

“Makanya untuk mengidentifikasinya, kami (Loka POM – red) tidak bisa sendiri dibutuhkan kontribusi dan dukungan kita bersama,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu juga, dia mengedukasi masyarakat terkait dengan kandungan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang tidak boleh diedarkan.

“Selain mengedukasi masyarakat, kita juga memberi tips yang harus diperhatikan saat akan mengkonsumsi obat tradisional. Yakni diantaranya jangan gunakan obat tradisional bersama obat resep dokter, selalu periksa tanggal kadaluarsa, Kunjungi Website Badan POM www.pom.go.id untuk mengetahui OT mengandung BKO di (publik warning),” pungkasnya.