Hadiri West Java Digital Services International Festival 2022, Junaidi : SPBE Menjadi Wujud Nyata Dekatnya Pelayanan Pemerintah Kepada Masyarakat

72

SUMEDANG — Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh Junaidi menjadi satu dari sekitar 500 bupati dan wali kota se-Indonesia yang diundang untuk hadir pada perhelatan West Java Digital Services International Festival 2022 di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Kamis-Jumat (22-23/12/2022).

Dilansir dari berbagai sumber, acara yang mengedepankan kolaborasi ini membangun komitmen seluruh stakeholders tentang pentingnya Digital Services Living Lab sebagai aktualisasi SPBE. Acara ini dibuka secara resmi oleh Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan.

Ada beberapa agenda utama WJDS IFES 2022 yaitu talkshow yang terbagi dalam dua sesi, komitmen dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten kota, dan coaching clinic SPBE.

Adapun rangkaian side event berupa digital services exhibition yang diikuti oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota, dunia usaha, internasional, dan perguruan tinggi serta pertunjukan tari Kasumedangan.

Beberapa narasumber yang dihadirkan diantaranya Menpan RB Azwar Anas, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan lainnya yang dipandu oleh host kenamaan Aiman Wicaksono dan Amelia Yachya.

Kadiskominfo Kota Payakumbuh Junaidi saat dihubungi media mengatakan perlu dibangun komitmen segenap stakeholders tentang pentingnya skema Digital Services Living Lab.

“Acara ini untuk mengeksplorasi perkembangan nasional dan internasional terkait praktik digital services serta untuk menggeser pemahaman paradigmatik penerapan SPBE dari teknologi ke tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada digital services,” katanya.

Ia menambahkan, ada tiga event view pada WJDS-IFES 2022 yakni awareness, changing mindset, serta sinergi dan kolaborasi.

“Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ajang kolaborasi berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik agar lebih baik, lebih cepat dan lebih murah, dengan teknologi digital sebagai alatnya,” ungkapnya.

Sedangkan, kata Junaidi, Kota Payakumbuh secara bertahap menerapkan sistem SPBE, mulai dari transpransi APBD, aplikasi perjalanan dinas, aplikasi kinerja pegawai, hingga aplikasi lain yang mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah.

“Kita harap dengan adanya SPBE menjadi wujud nyata dekatnya pelayanan pemerintah kepada masyarakat, tentunya pelayanan yang kita berikan semakin prima,” pungkasnya.