Payakumbuh — Payakumbuh Botuang Festival (PBF) merupakan iven tahunan yang rutin dihelat Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh. PBF tahun 2024 menjadi kali kelima dilaksanakannya iven yang pertama kali dimulai di tahun 2017 silam. Sempat vakum karna Covid-19, PBF kembali hadir untuk mengenalkan botuang (bambu) dari kota Payakumbuh, dan iven ini telah berhasil masuk ke dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN).
Sebagai informasi, Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 adalah kumpulan event-event berkualitas dari 34 provinsi di Indonesia yang akan menjadi strategi kolaborasi antara Kemenparekraf dengan pemerintah daerah melalui penyelenggaraan kegiatan yang berkualitas. KEN 2024 bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata, meningkatkan kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap, ekonomi, sosial, dan budaya. Total ada ratusan iven dari berbagai daerah di Indonesia yang masuk dalam kalender KEN 2024.
Dengan semakin dekatnya pelaksanaan Payakumbuh Botuang Festival, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) persiapan PBF 2024 di aula pertemuan Randang lantai II kantor Wali Kota Payakumbuh, Jumat (21/6/2024) sore.
Diikuti oleh seluruh tim yang akan mensukseskan iven PBF 2024, Rakor dimoderatori kepala Disaparpora Nofriwandi dan dipimpin Sekretaris Daerah Rida Ananda dan didampingi Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra, Dafrul Pasi bersama ketua Dekranasda Kota Payakumbuh, Elfriza Zaharman.
Agenda pertama dalam rapat tersebut adalah sambutan dan pembukaan dari Sekretaris Daerah Rida Ananda, mengenai apa-apa saja yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Festival, mulai dari pelaksanaan kegiatan, promosi kegiatan, dan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dalam penyampaiannya, Rida Ananda terdengar utarakan beberapa pesan dan saran terkait kesuksesan PBF 2024 yang akan dihelat pada tanggal 11 sampai 13 Juli 2024 mendatang.
Rida katakan jika iven yang sudah masuk dalam kalender iven tahunan Disparpora ini agar dapat berlangsung dengan meriah. Dimana kehadiran warga kota Payakumbuh ke iven ini tentunya bukan hanya melihat hiburan saja, akan tetapi warga yang datang dapat juga mendapatkan edukasi semua hal yang terkait dengan Botuang ini, dan mungkin nanti pihak pelaksanaan dapat menyediakan satu tempat yang khusus memberikan dan memaparkan segala hal informasi tentang Botuang di Payakumbuh,” harap Rida
Rida itu turut sampaikan jika pihak panitia nanti akan memasukan atau mengganti rundown acara karna beberapa hal, maka hal tersebut agar disampaikan ke masyarakat agar masyarakat yang telah datang ke lokasi acara tidak kaget dengan pergantian rundown acara yang sudah masyarakat ketahui sebelumnya,” lanjutnya.
Setelah pembukaan dari Sekretaris Daerah tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Nofriwandi memberikan penjelasan terkait tema Payakumbuh Botuang Festival 2024, “Resonansi Bambu”, pemaparan lokasi, waktu dan konsep awal pelaksanaan PBF 2024 serta keunikan pelaksanaan kegiatan ini yaitu salah satunya Marandang Robuang, serta wisata sejarah dan didukung oleh penampilan keseninan kontemporer dari beberapa daerah di Indonesia.
Dalam paparannya, Nofriwandi sampaikan harapannya pada pelaksanaan PBF tahun ini.
“Kita berharap dari pelaksanaan kegiatan ini, muaranya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Kita juga berharap masyarakat akan mendapat dampak positif dengan dilaksanakannya kegiatan ini,” ungkapnya.
Setelah pemaparan tersebut, rapat dilanjutkan dengan mendengar tanggapan, masukan, saran dan diskusi perihal pelaksanaan PBF 2024 oleh para peserta rapat yang hadir. (Humas)