Payakumbuh — Senin (1/4) pagi, Walikota Payakumbuh, Riza Falepi menyambangi sejumlah kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Barat. walikota ingin mengecek beberapa laporan warga yang langsung masuk kepadanya.
Dua kelurahan menjadi sasaran walikota, yaitu Kelurahan Payolansek dan Kelurahan Bulakan Balai Kandi. Turut mendampingi, sejumlah kepala perangkat daerah, diantaranya Kadis PUPR Muslim, Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman Marta Minanda dan Kadis Sosial Idris. Turut mendampingi Camat Payakumbuh Barat, L. Kefrinasdi.
“Ya, pagi ini saya sengaja turun kelapangan, ada laporan jembatan terban di Payolansek dan masalah drainase di Bulakan Balai Kandi yang dilaporkan warga ke saya. Saya ingin pastikan apa masalah dan bagaimana solusi cepatnya,” jelas Walikota disela-sela pemantauan di RT 01/RW 01 Kelurahan Payolansek.
Dari pantauan lapangan, problem jembatan terban di Payolansek ternyata akibat kesalahan teknis dalam pembuatan jembatan mini hasil proyek Kotaku atau P2KP yang dilaksanakan secara swakelola melalui kelompok masyarakat. Ditemukan, pemasangan gorong gorong tidak memenuhi ketentuan sehingga ambruk tergerus air bandar.
“Ini mungkin kelemahan jika proyek diserahkan melalui swakelola Pokmas, sebab tidak semua Pokmas pelaksana swakelola yang memiliki keahlian teknis konstruksi, sehingga terjadi hal yang begini. Kedepan pengawasan akan kita perketat,” ujar Walikota.
Walikota langsung memerintahkan Kadis PUPR untuk mengatasi masalah tersebut. Dikatakan Kadis PUPR, pihaknya akan menggunakan pos dana cadangan untuk mengatasi masalah tersebut karena bersifat darurat dan mendesak.
Sementara di Kelurahan Bulakan Balai Kandi, walikota meninjau suatu kawasan di RT 2/ RW 3 dimana kerap banjir akibat ketiadaan drainase yang memadai. Diceritakan Lurah Bulakan,Afrina Hanoem, jika hujan terjadi tak lebih 10 menit, dipastikan kawasan tersebut tergenang, air bahkan masuk ke rumah warga.
Menyikapi kondisi demikian, walikota kembali perintahkan Kadis PUPR untuk menyusun rencana drainase dan segera merealisasikan secepat mungkin. Jika dana rutin belum tersedia, walikota meminta dianggarkan pada anggaran perubahan nanti.
“Ini sangat urgen, jangan sampai kawasan ini dicap menjadi kawasan kumuh karena drainase bermasalah. Tolong Kadis PU segera rencanakan pembangunan drainase disini, secepat mungkin,” tukas Walikota Riza.
Meski demikian, walikota tetap menghimbau warga agar bisa menggalakan gotong royong dalam mengatasi berbagai persoalan diatas. Menurutnya, masyarakat juga harus aktif berpartisipasi mengatasinya.
“Kami lihat ada beberapa persoalan bisa diselesaikan dengan gotong royong. Laksanakanlah Goro, jangan semuanya menunggu pemerintah untuk mengatasi. Saya minta pak camat, lurah dan LPM untuk merencanakan goro, saya siap hadir,” pungkas Walikota. (humas/is)