Wakil walikota Payakumbuh menyampaikan sambutan pada penutupan Turnamen Biliar 9-Ball Piala Bergilir Wali Kota Payakumbuh Seri I di Rol'in Billiard & Cafe, Kamis (22/05/2025).
Wakil Walikota Elzadaswarman, memberikan sambutan penutupan Turnamen Biliar 9-Ball Piala Wali Kota Payakumbuh Seri I. Turnamen ini bertujuan membangun citra positif biliar sebagai olahraga prestasi yang bebas dari stigma judi dan narkoba.

Payakumbuh — Turnamen Biliar 9-Ball Piala Bergilir Wali Kota Payakumbuh Seri I resmi ditutup di Rol’in Billiard & Cafe, Kamis (22/05/2025).

Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman, menegaskan komitmen pemerintah kota dalam mendukung biliar sebagai olahraga berprestasi, bebas dari praktik negatif seperti judi dan narkoba.

“Selama ini biliar identik dengan judi, tapi hari ini Kota Payakumbuh memperlihatkan bahwa biliar bisa menjadi sarana meraih prestasi. Biliar tanpa judi adalah wujud pembinaan olahraga yang sehat dan bermartabat,” kata Wawako Elzadaswarman.

Ia menyebut, dari arena biliar seperti ini, akan lahir atlet-atlet yang mampu mengharumkan nama Kota Payakumbuh di tingkat regional hingga nasional.

“Biliar adalah olahraga yang memerlukan kecerdasan dan strategi. Permainan ini bukan hanya soal kekuatan, tapi juga perhitungan matang. Kita butuh strategi untuk menyodok tepat sasaran,” ujarnya.

Pemko Payakumbuh, lanjut dia, memberikan apresiasi kepada olahraga ini dengan mengeluarkan izin penyelenggaraan, dengan syarat tegas: tidak ada judi dan tidak ada narkoba.

Elzadaswarman juga mengingatkan seluruh peserta dan komunitas biliar agar tetap menjaga ketertiban dan mematuhi seluruh aturan yang berlaku selama mengikuti atau menggelar kompetisi.

Ia berharap, turnamen ini dapat menjadi titik awal kebangkitan biliar di Payakumbuh sebagai olahraga yang berkontribusi terhadap pembinaan karakter generasi muda.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk menyalurkan energi positif melalui olahraga, sekaligus menjauhkan diri dari hal-hal negatif,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Payakumbuh Hadiatul Rahmat, menyampaikan bahwa turnamen ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan biliar sebagai olahraga yang positif dan kompetitif di tengah masyarakat.

“Melalui turnamen ini, kami ingin menghapus stigma negatif terhadap olahraga biliar. Ini adalah cabang yang membutuhkan konsentrasi tinggi, teknik, dan sportivitas. Kami melihat potensi besar dari anak-anak muda Payakumbuh,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa POBSI akan terus melakukan pembinaan secara berkelanjutan dan menjadikan turnamen ini sebagai agenda rutin tahunan.

“Turnamen ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pencarian bibit atlet potensial di cabang olahraga biliar di Payakumbuh,” ucapnya.

“Harapan kami, Payakumbuh bisa menjadi barometer biliar Sumatera Barat bahkan nasional. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah, swasta dan komunitas biliar untuk mewujudkannya,” pungkasnya.

Dalam turnamen tersebut, Juara I diraih oleh Cenda dari klub Poin-K, disusul rekan setimnya, Kevin, di posisi kedua. Posisi semifinalis ditempati oleh Kanak dari klub Denaf dan Rio dari klub 9-Ball.

Untuk kategori ekshibisi, Yudhi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Luak Limopuluah tampil sebagai juara pertama, sementara posisi kedua diraih oleh Marta Minanda dari Pemko Payakumbuh. (MC)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini