Menuju Payakumbuh Bersih, Dinas LH Bahas Sampah Bareng Camat dan Lurah

398

Payakumbuh — Dalam rangka optimalisasi pengelolaan sampah di Kota Payakumbuh, Dinas Lingkungan Hidup (LH) mengundang Camat dan Lurah se-kota untuk membahas tata kelola persampahan sekaligus Sosialisasi Perda No. 04 tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah. Acara berlangsung di ruang pertemuan lantai 2 Ngalau Resto, Kamis (4/4).

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas LH Dafrul Pasi membenarkan adanya pertemuan tersebut. Dikatakan, dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan data fakta pengelolaan sampah selama ini.

“Kota Payakumbuh saat ini memproduksi sampah sebanyak 70 ton perhari, yang terbagi menjadi 2 jenis sampah, 70% sampah anorganik dan 30% sampah organik”, ujar Daf sapaan akrab Kadis LH saat dihubungi, Sabtu (6/4).

Dikatakan, ada dua hal yang ditetapkan dan dibahas pada pertemuan tersebut. Dijelaskan, pertama, menertibkan pengelolaan sampah di kelurahan mulai dari pembuangan di Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) ke Transfer Dipo (TD) sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Kedua, diharapkan ada program pengurangan sampah terutama sampah plastik paling banyak ditemukan.

“Kota Payakumbuh hanya punya dua lokasi Transfer Dipo yang mewakili seluruh sampah di kota setiap harinya. Pertama terletak di Kelurahan Nunang Daya bangun dan kedua di Kelurahan Tanjung Pauh,” imbuh Dafrul Pasi. .

Dijelaskan, dua lokasi TD yang ada saat ini tidaklah cukup menampung sampah dari seluruh penjuru Payakumbuh. Dinas Lingkungan Hidup berencana dapat membuat lokasi TD 1 (satu) pada setiap kecamatan agar bentor yang ada di kelurahan tidak melakukan pembuangan di TPSS dan dapat langsung membuang sampah ke lokasi TD.

” Untuk meningkatkan kedisiplinan dan menertibkan pengelolaan sampah sebelum sampai ke lokasi TD, maka bentor yang berada di kelurahan masuk ke lokasi TD mulai dari jam 6-10 pagi sesudah armada truck yang ada di TD keluar,” jelasnya.

Ditambahkan, Dikarenakan disaat rentang jam 6-10 para bentor di saat berjalan untuk mengumpulkan sampah, bentor dapat juga melakukan transfer langsung ke truck yg sedang berjalan dan hal ini tidak akan membuat sampah menumpuk di TD yg menjadi permasalahan selama ini, ungkap Daf.

“Setiap kelurahan diharapkan membuat atau menyusun program dalam pengelolaan sampah agar dapat mengurangi produksi sampah di kelurahan. Sampah plastik menjadi poin utama dalam program ini karena sampah plastik yang tidak bisa terurai dan jika dibiarkan makin lama sampah plastik semakin mengkhawatirkan, harapnya.

Selain camat dan lurah se-kota juga ikut hadir para pengelola sampah di tingkat kelurahan dari Tranfer Dipo dan juga pengelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). (humas)