Dinas Pertanian Gelar Pelatihan Pembubidayaan Ikan

218

Payakumbuh — Minimnya pengetahuan terkait pengendalian hama dan penyakit ikan membuat beberapa pembudidaya ikan di Kota Payakumbuh harus mengalami gagal panen.

Tidak ingin kondisi yang merugikan pembudidaya ikan tersebut terus berlanjut, Dinas Pertanian Kota Payakumbuh memberikan pelatihan terkait pengendalian hama dan penyakit ikan terhadap 30 pembudidaya ikan di daerah tersebut.

“Melalui kegiatan ini kita ingin mengantisipasi terjadi berbagai permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan di daerah kita ini,” kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, Betri Yeti, Senin (29/4).

Diterangkannya, baru-baru ini pihaknya sempat menemukan sebuah kasus dimana salah seorang pembudidaya ikan lele di Kelurahan Tanjung Pauh Kecamatan Payakumbuh Barat mengalami gagal panen karena seluruh ikannya diketahui mati sebelum panen.

“Dari situ kita kemudian melakukan pengujian kandungan airnya. Hasilnya ditemukan beberapa parameter yang cukup tinggi, seperti sianida, amonia, dan belerangnya,” lanjutnya.

Menurutnya, beberapa permasalahan yang bisa mengakibatkan gagal panen tersebut harusnya bisa diatasi apabila pembudidaya ikan mengetahui gejala dan ciri-ciri dari ikan yang sudah bermasalah.

“Karena itu pelatihan ini kita berikan. Agar pembudidaya bisa mengambil langkah tepat apabila menemukan kasus yang bisa memungkinkan terjadinya gagal panen,” terang Betri.

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta kepada pembudidaya ikan untuk terlebih dahulu memperhatikan kualitas air sebelum memutuskan jenis ikan apa yang nantinya akan dibudidayakan.

“Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat produksi itu memang kualitas air. Banyak kasus-kasus yang kita temui pada 2018 ataupun 2019 ini yang erat kaitannya dengan kualitas air,” jelasnya.

Selain kualitas air, hal lain yang memberikan pengaruh signifikan terhadap produksi ikan adalah kualitas pakan yang diberikan.

“Karena itu pemilihan pakan juga harus tepat, sehingga produksi ikan bisa sesuai dengan harapan,” pungkasnya. (humas/nk)