Payakumbuh — Semakin dekatnya waktu tabuh pemilihan Gubernur Sumbar tahun 2020, membuat gelisah Walikota Payakumbuh Riza Falepi. Bagaimana tidak, hampir setiap hari, ada saja masyarakat yang bertanya, apakah beliau akan maju dalam kontestasi tersebut.
Tak salah masyarakat Sumatera Barat khususnya di Luak Limopuluah bertanya demikian, pasalnya Walikota Riza termasuk salah satu kepala daerah yang dinilai sukses memajukan daerahnya. Hal itu dibuktikan dengan sederet penghargaan yang diraih Kota Payakumbuh.
“Hampir tiap hari saya ditanya sebagian warga Payakumbuh/50 Kota, Apa mau maju nggak jadi gubernur pak?, “ ujar Walikota Riza Falepi dalam laman Facebook pribadi miliknya, Sabtu (11/5) subuh.
Diakui Riza, dirinya sulit untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dikutip dari laman facebooknya, Riza mengaku banyak pertimbangan yang perlu dipikirkannya sebelum menjawab itu semua.
“Hari ini sulit saya sampaikan untuk menjawabnya karena beberapa hal, Pertama, jawabannya maju atau tidak merupakan wewenang partai (PKS,red). Saya hanyalah kader yang sewaktu-waktu bersedia ditempatkan di mana saja ketika Majlis Syuro sudah memutuskan, dan saya berharap janganlah menjadi kader yang ditugaskan untuk itu, masih banyak kader yang lain yang lebih pantas seperti Walikota Padang Pak Mahyeldi, atau kader partai dari DPP seperti Pak Tifatul Sembiring maupun bapak-bapak Anggota DPR RI yang cukup layak,” tulis Riza.
Walikota Riza juga mengupas persoalan finansial yang harus disiapkan dalam jumlah relatif besar untuk bisa maju dalam kontestasi Pilgub. Menurutnya, seorang kontestan harus menyiapkan dana puluhan Milyar dalam kontestasi itu.
“Hal yang lebih berat adalah butuh dana besar untuk jadi gubernur. Untuk sekedar baliho dan bilboard saja saya rasa tidak akan kurang dari 10 M kalau meliputi seluruh Sumbar yang cukup luas dibanding dengan Pilkada satu kota/kab seperti Kota Payakumbuh yang sudah dua kali saya ikuti. Belum lagi biaya lain seperti pulsa dan biaya jalan Tim. Maka, yang bisa maju adalah mereka yang punya finansial/ berduit besar. Saya nggak sanggup dengan bayangan uang sebanyak itu,” tambah Riza.
Riza juga menyorot logika pilihan atau kebiasaan memilih (voting behavior, red) masyarakat termasuk di Sumatera Barat. Identitas kedaerahan dirasa masih cukup kental, sehingga dirinya yang berasal dari Kota Kecil seperti Payakumbuh tidak lebih berpeluang dibanding calon dari kota atau kabupaten dengan jumlah warga yang jauh lebih besar.
“Logika memilih masyarakat kita sebagian besar masih belum bicara akuntabilitas dan track record seorang calon. Mereka lebih suka bicara sebagai Timses, sebagai orang kampungnya, sebagai orang dekat sang calon. Jarang yang mempertanyakan beberapa hal yang substantif seperti program apa yang ditawarkan, darimana asal uang sebagai calon sebanyak itu, track record nya dan bahkan hampir tidak pernah bertanya pemikiran-pemikirannya dalam memajukan Sumatera Barat. Kondisi ini sangat berat bagi kita (kota kecil Payakumbuh,red) untuk menjaga tujuan kita dalam berpolitik agar bisa membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Bagi saya ini penting minimal untuk pendidikan politik ke depan, sehingga kualitas demokrasi kita meningkat,” ulasnya.
Terakhir, Walikota Riza Falepi menilai untuk menjabat Gubernur Sumbar maka perlu kapasitas dan jaringan yang kuat. Riza memandang tokoh minang di pusat mungkin lebih tepat dibanding dirinya yang “hanya” Walikota di sebuah Kota Kecil bernama Payakumbuh.
“Untuk bisa mengemban amanah gubernur mungkin lebih cocok orang pusat yang selama ini sudah berkiprah dengan segala jaringannya. Walikota seperti kami tentu sangat terbatas untuk itu. Biarlah yang lain kita beri kesempatan agar kita bisa menampilkan pemimpin terbaik di Sumbar ini demi kemajuan kampung halaman kita,” pungkas Riza dipenghujung postingannya.
Tak hanya di kampung halaman, dorongan untuk Walikota Riza Falepi maju sebagai calon Gubernur Sumatera Barat kedepan juga berasal dari tokoh-tokoh Minang di perantauan.
“Dengan berbagai prestasi yang diraih Payakumbuh dibawah kepemimpinan beliau, secara kira beliau pantas diberi kesempatan memimpin provinsi,” ucap Zarefriadi, salah seorang tokoh perantau minang di Batam yang juga menjabat Asisten III Setdako Batam saat tim Humas berkunjung kesana beberapa waktu lalu. (humas)
Ket.Foto : Walikota Riza bersama Wawako Erwin Yunaz dalam sebuah momen silaturahim dengan ASN Pemko Payakumbuh.