Terkait Viralnya “Piak Uuik” di Sosmed, Begini Penjelasan Dinas Sosial

273

Payakumbuh — Kondisi kumuh rumah warga Payakumbuh bernama “Piak uuik” yang berlokasi di Jl.Pacuan, persis diseberang SDN 66 Payakumbuh mendadak viral di media sosial facebook (fb) beberapa waktu lalu. Akun fb bernama Siska Erisanti mengkhawatirkan kondisi rumah dan tumpukan sampah disana yang bisa mencemari sungai Batang Agam persis disebelah rumah tersebut.

“Rumah yang sudah jadi tempat tumpukan sampah ini dahulunya masih layak huni, tapi kian hari kondisi rumahnya sudah tidak layak karena sudah banyak tumpukan sampah,” demikian tulis Siska Erisanti di laman facebooknya

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kota Payakumbuh, Idris mengatakan bahwa tumpukan sampah tersebut merupakan hasil dari Piak Uuik memulung selama ini.

“Karena sehari-hari Piak Uuik ini bekerja sebagai pemulung, maka dijadikanlah rumah tempat tinggalnya sebagai tempat untuk mengumpulkan hasil dari dia memulung, sehingga rumahnya sekarang kelihatan seperti gudang karena barang dari hasil mulung yang tidak laku dijual,” kata Kadis Sosial saat ditemui tim Humas di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Idris juga menerangkan kalau dahulunya piak uuik tidak memiliki rumah untuk tempat tinggalnya dan mendapatkan bantuan rehap rumah dari dinas sosial.

“Piak uuik ini dahulunya tidak ada memiliki tanah, tanah yang di tempati oleh piak uuik saat ini adalah pemberian dari tetangga sebelah rumahnya, dan piak uuik bisa mendapatkan dana bantuan untuk rehap rumah dari dinas sosial setelah berkoordinasi dengan lurah waktu itu,” ucapnya.

Karena prilaku Piak Uuik yang seperti itu, yakni karena menumpuk barang yg dikumpulkan yang tidak terjual sehingga rumah dia terlihat seperti sudah tidak layak huni, tambahnya lagi.

Dinas Sosial juga sudah berupaya untuk mencarikan lokasi tempat tinggal yang baru untuk Piak Uuik, tapi warga menolak untuk menjual tanahnya karenna perilaku Piak Uuik itu sendiri.

“Kami sudah berupaya untuk mencarikan solusi untuk Piak Uuik ini, karena perilakunya yang kurang bersahabat sehingga masyarakat tidak mau menjual tanahnya untuk tempat tinggal Piak Uuik karena takut kalau nantinya meresahkan warga sekitar,” ujarnya.

Terkait bantuan yang bisa diberikan pihak Dinas Sosial, Kadis Dinsos Idris juga menyebutkan kalau bantuan yang diberikan oleh Dinas Sosial kepada warga yg kurang mampu hanya untuk mereka yang berusaha/ produktif dan bisa mengembangkan modal usaha yang diberikan.

“Bukannya kita tidak mau membantu modal usaha bagi Piak Uuik, tapi bantuan yang diberikan dinas sosial kepada orang kurang mampu hanya bagi mereka yang bisa mengembangkan modal yang diberikan, sehingga nantinya modal yang diberikan bisa meningkatkan ekonomi kehidupannya, jenis bantuan tersebut kami nilai tidak cocok untuk Piak Uuik,” ungkap Idris.

Meski demikian, Idris mengaku akan berkoordinasi dengan dinas teknis lainnya yang juga mengurusi masalah rumah kumuh dan juga kesehatan lingkungan.

“Untuk rehab rumah kumuh kewenangan teknis tidak lagi berada di dinas sosial, tetapi di dinas Perkim, begitu pula masalah sanitasi dan kebersihan, nanti akan kita koordinasikan,” pungkas Idris. (Humas)