Padang — Kepala Dinas Kominfo Kota Payakumbuh mengikuti Rapat Koordinasi Media Tradisional (Metrans)Se Sumatera Barat tahun 2019 yang diadakan Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kominfo. Kegiatan dilaksanakan Senin (13/5), bertempat di Aula lt.3 Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Barat.
Acara dibuka secara resmi oleh Plh. Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumbar Oni Fazar. Dalam sambutanya Oni mengatakan, media tradisional adalah salah satu penyalur informasi untuk masyarakat contonhnya randai yang menjadi media informasi bagi masyarakat Minangkabau pada dahulunya”.
Dikatakan, semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat keberadaan Metran ini sedikit terabaikan. Oleh karena itu diharapkan Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait.
“Media tradisional seperti randai, Saluang, Rabab dan lain-lain harus kita lestarikan sebagai warisan asli budaya masyarakat minangkabau,” ujar Oni.
Hadir sebagai Narasumber pada Kegiatan ini, Suparman dari Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan Budayawan Sumatera Barat Rizal Tanjung.
Dalam paparannya, Rizal Tanjung mengatakan bahwa sejak tahun 2016 media tradisional Sumatera Barat, selalu juara di tingkat Nasional.
“Media tradisional kita dalam tiga tahun terakhir selalu juara pada lomba tingkat nasional, yaitu randai. Oleh karena itu kita sebagai orang Minangkabau, harus bangga mempunyai media tradisional seperti randai,” ujar Rizal.
Diterangkan, randai dimainkan secara berkelompok, dimana kelompok tadi dengan membentuk lingkaran seraya menyampaikan cerita layaknya penyampaian dialog-dialog yang pada jeda-jeda waktu tertentu diselingi nyanyian yang sarat dengan dan nilai-nilai kehidupan.
Sementara, Narasumber kedua Suparman menjelaskan bahwa Metrans adalah pesan dari satu pihak ke pihak lain, dengan menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu tempat sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern.
“Media tradisional mempunyai nilai yang tinggi dalam sistem komunikasi karena memiliki posisi khusus dalam sistem suatu budaya. Kespesifikan tanda-tanda informasi yang dilontarkan dalam pertunjukkan-pertunjukkan tradisional itu mengakibatkan orang-orang berasal dari sistem budaya lain sulit menyadari, memahami, dan menghayati ekspresi kesenian yang bersifat verbal, material, maupun musik yang ditampilkan,” beber Suparman.
Sementara Kadis Kominfo Kota Payakumbuh, Jhon Kenedi yang akrab dipanggil JK disela-sela acara mengungkapkan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan konsolidari dengan pihak terkait untuk menyongsong perlombaan Metrans tingkat provinsi.
“Insyaallah kita akan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait untuk mempersiapkan Tim atau kelompok Metrans kita yang akan mewakili Payakumbuh pada lomba ditingkat provinsi,” pungkas Jhon Kenedi. (humas/ah)