Asah Kemampuan Reporter, Humas Diskominfo Hadirkan Wartawan Antara Sumbar

206

HumasKominfo — Dalam rangka mengasah kemampuan jurnalistik anggotanya, Bidang Kehumasan Dinas Kominfo mengadakan choaching jurnalistik bersama wartawan Kantor Berita Antara, Syafri Ario. Sebagai pemegang sertifikat UKW, Syafri Ario diminta berbagi ilmu jurnalistik bersama para reporter Humas. Acara berlangsung di ruang Media Center Lt. 1 Balaikota, Jumat (12/7).

“Ada hal yang harus disiapkan reporter dalam membuat berita, yaitu konsep dan pengetahuan. Konsep ini sesuai dengan unsur berita yaitu 5W+1H, sementara pengetahuan berguna untuk memperdalam dan mengembangkan materi berita,” ujar Syafri Aryo diawal paparan.

Dikatakan, reporter juga dituntut untuk bisa menghasilkan angel (fokus) berita terbaik. Syafri Aryo memaparkan hal yang harus disiapkan dan diperhatikan dalam mencari dan mendapatkan angle yang baik dalam sebuah berita.

“Ada 3 hal yang harus di perhatikan dalam membuat angle berita yang baik, pertama mengikuti isu yang ada, kedua, ciptakan isu sendiri dan ketiga, kembangkan isu,” ujarnya.

Syafri mengingatkan bahwa teknik penyusunan berita terbaik adalah dengan menempatkan lead atau isu utama berita di paragraf pembuka. Reporter juga harus memposisikan diri sebagai pembaca dalam menyusun sebuah berita.

“Konsep menyusun berita terbaik itu adalah piramida terbalik. Lead atau gagasan utama ditaruh diawal. Lead kemudian didukung dengan data-data pendukung. Dan ingat, jangan terlalu banyak membuat paragraf yang tidak penting, usahakan setiap paragraf berisi info atau data penting,” terangnya.

“Pokoknya dalam menulis berita bayangkan anda sebagai pembaca. Apa yang disuka pembaca itu yang kita hadirkan, tentu disesuaikan dengan porsi atau tupoksi Humas Pemda juga,” tambah Aryo.

Aryo yang juga kerap membuat berita video dan cukup sering dikutip oleh media mainstream, juga berbagi tips dalam menghadirkan berita konvergensi (gabungan teks dengan video). Dikatakan, berita video baiknya diawali dengan penggambaran situasi lapangan.

“Langkah dalam membuat vidio baiknya didahului dengan teknik long shoot atau tembak jauh kemudian baru medium shoot dan short shoot. Posisi long shoot memberi gambaran utuh terkait situasi berita baru terakhir short shoot yang umumnya berupa wajah separuh badan narasumber yang diwawancarai,” jelasnya.

Ditambahkan, teknik pengambilan video long shoot dan medium shot dilakukan secara perlahan dalam tempo 5-7 detik. “Jangan terlalu lama pada satu objek, sebab bisa monoton dan kehilangan fokus,” pungkas Syafri Aryo.

Sementara Kepala Dinas Kominfo melalui Kabid Humas Irwan Suwandi mengatakan choaching tersebut sengaja diadakan secara sederhana untuk membekali awak reporter dalam menjalankan tugas.

“Acara ini boleh dibilang dadakan, hasil diskusi dengan rekan-rekan reporter. Mereka minta dibekali tambahan ilmu jurnalistik terutama teknik wawancara dan teknik membuat berita video. Alhamdulillah saudara Syafri Aryo mau membagi ilmu,” kata Irwan. (*)