HumasKominfo — Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah laksanakan Rapat Koordinasi Remaja Masjid se Kota Payakumbuh di Aula Ngalau Indah Balaikota, Senin (29/7). Rakor ditujukan untuk menyatukan gerak langkah serta program kegiatan Remaja Mesjid di Kota Payakumbuh.
Rakor dihadiri Walikota Payakumbuh diwakili Staf Ahli Syahril dan didampingi Kabag Kesra Ul Fakhri. Turut hadir Kakan Kemenang diwakili Kasi Endra Rinaldi. Peserta terdiri dari Lurah, pengurus Masjid dan pengurus remaja masjid se-Kota Payakumbuh.
Dalam sambutan pembukaannya, Staf Ahli Walikota Syahril menyampaikan pesan Walikota Payakumbuh agar masjid bukan hanya dijadikan tempat ibadah saja tetapi hendaknya juga menjadi pusat pendidikan Islam serta penguat ekonomi umat.
“Pesan khusus dari pimpinan kita, agar masjid di Kota Payakumbuh bisa diberdayakan menjadi pusat pendidikan dan perekonomian ummat, sebagaimana dahulu Nabi Muhammad menjadikan masjid sebagai pusat pemerintahan serta mengatur ekonomi dan urusan ummat lainnya,” ujar Syahril.
Sementara, Kabag Kesra Ul Fakhri dalam laporannya menjelaskan bahwa Rakor sengaja digelar untuk peningkatan pembinaan Remaja Masjid se-Kota Payakumbuh. Dikatakan, Remaja Masjid merupakan salah satu komponen yang diharapkan dapat menyemarakkan dan memakmurkan masjid.
Namun pihaknya melihat, untuk dapat mewujudkan hal tersebut, remaja masjid harus diberi wadah, ruang dan kepercayaan dalam mengelola berbagai kegiatan dimasjid.
“Dalam pantauan kami, rata-rata permasalahan yang ada di setiap masjid adalah belum adanya wadah dan dukungan yang memadai bagi anak remaja kita di mesjid.
“Masjid hari ini baru ramai oleh anak-anak usia TPQ, ketika berjalan remaja, masjid jarang menyediakan wadah buat mereka sehingga masjid sepi dari aktivitas para remaja. Makanya kita ingin Rakor ini bisa merumuskan berbagai program kegiatan yang mampu mewadahi eksistensi para remaja masjid,” ujar Ul Fakhri.
“Kadang penyebab remaja malas memakmurkan masjid karena adanya perbedaan pola pikir antara pengurus mesjid dengan pengurus Remaja Masjid. Rata-rata para Remaja Masjid ini cenderung berfikir inovatif dan kadang idenya mentok ditataran pengurus, jadi mereka malas ke masjid,” tambah Ul Fakhri.
Lebih lanjutnya ia menyampaikan, kedepan akan dilakukan pembinaan berkala terhadap remaja masjid sekaligus berharap remaja masjid dapat turut serta berperan aktif mendukung program Pemerintah Kota.
“Kita akan coba gulirkan beberapa program andalan seperti Wirid remaja Gabungan, Magrib Mengaji dan Subuh Berjamaah dimana remaja masjid kira harapkan menjadi pelopornya,” ujar Ul Fakhri.
Terakhir, Ul Fakhri berpesan kepada Remaja Masjid untuk dapat beraktivitas dan meramaikan masjid dan memulai pergaulan dari masjid.
“Beraktivitaslah di masjid, ramaikan masjid karena tidak harus menunggu tua untuk aktif di masjid. Tanpa sadar dengan sendirinya mesjid akan menyelamatkan masa depan ketika kita salah dalam mencari pergaulan. Jika pergaulan dimulai dari masjid mudah-mudahan akan positif jika di mulai dengan pergaulan positif,” pungkasnya. (*)