HumasKominfo — Walikota Payakumbuh Riza Falepi menghadiri bedah buku Kembalikan Marwah Minangkabau di GOR M. Yamin, Kota Payakumbuh, Rabu (18/9). Dalam sambutannya, Riza menyampaikan sudah saatnya Minangkabau bangkit dengan nilai-nilai mentalitas dan spiritualitas yang terkandung dalam adatnya.
“Bukan bermaksud untuk ashobiyah atau kesukuan, saatnya orang Minang bangkit dengan kembali menerapkan nilai-nilai dan falsafah adat Minangkabau,” ujar Riza Falepi didampingi Kepala Dinas Parpora Elfriza Zaharman dan Kepala Dinas Pendidikan Agustion.
Menurut Riza, negara-negara lain maju karena percaya diri dengan falsafah budaya bangsanya sendiri.
“China bangga dengan Kong Hu Cu, Barat bangga dengan Sekularisme Yunaninya, kita juga harus bangga dengan budaya kita sendiri,” ucapnya.
Pada masa pergerakan kemerdekaan, banyak tokoh Minang yang mewarnai khazanah kepemimpinan nasional.
“Itu harus kita ulang lagi sehingga pertanyaannya kualitas pendidikan seperti apa yang bisa membuat para tokoh Minang dulu berjaya dalam kepemimpinannya,” tutur Riza.
Riza yang bergelar Dt. Rajo Ka Ampek Suku itu yanyampaikan, saatnya generasi muda Minang kembali mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai mentalitas dan spiritualitas Minang.
“Sekarang seperti tercerabut sehingga terjadi miskin mentalitas dan spiritualitas. Bahkan ada juga niniak mamak yang tak mampu memberikan keteladanan kepada kemenakannya,” tuturnya.
Untuk menghidupkan kembali sendi-sendi adat Minangkabau, Pemko Payakumbuh bakal mendirikan Pusat Literasi Adat Minangkabau sebagai tempat generasi muda untuk lebih mengenal dan mendalami adat Minang. Riza pun mengapresiasi Disparpora Payakumbuh yang sudah menggelar kegiatan bedah buku Kembalikan Marwah Minangkabau yang menghadirkan langsung penulisnya, Dedi Mahardi.
Buku tersebut membahas ragam dan tingginya warisan leluhur pendahulu Minang yang menjadi tanggung jawab dan beban bagi generasi penerus untuk mempertahankannya. Buku ini juga menegaskan adat dan budaya merupakan identitas berharga dari sebuah bangsa sehingga harus ditegakkan kembali marwah Minangkabau. (a)