Payakumbuh —- Dikarenakan alat berat yang tidak bisa masuk ke areal kantor Lurah Nunang Daya Bangun, masyarakat akhirnya lakukan gotong royong dalam rangka meratakan halaman depan kantor tersebut. Sudah berbilang goro yang dilakukan warga, termasuk hari ini, Sabtu (15/02). Goro masih dalam rangka melanjutkan meratakan kontur tanah halaman kantor lurah dan penebangan rumpun bambu.
Ari Ashadi, lurah NDB menyebutkan bahwa sejak kepindahan kantor lurah tanggal 17 Januari 2020 yang lalu, kondisi halaman kantor lurah terdiri dari semak belukar dengan kontur yang tidak datar. Terdapat beberapa bekas kolam ikan dan gundukan tanah bekas sawah. Selain itu diperparah lagi dengan adanya rumpun bambu yang sangat mengganggu pemandangan. Belum lagi tunggul-tunggul bekas pohon kelapa pun banyak yang harus dikeluarkan.
Menurut Ari dengan belum bisa masuknya akses alat berat mau tidak mau solusi satu-satunya adalah dengan cara gotong royong warga masyarakat. “Hampir tiap minggu kita laksanakan gotong royong. Alhamdulillah sudah mulai tampak hasilnya. Gotong royong kemarin sudah kita plot untuk lapangan Volly tapi ternyata tanah belum cukup datar sehingga masih dilanjutkan proses pengerjaannya” ujarnya.
Berbeda dengan Goro sebelumnya, hari ini pemilik rumpun bambu di sebelah kantor lurah telah mengizinkan untuk dilakukan penebangan setelah melalui proses negosiasi ganti rugi yang disepakati. Beberapa warga yang telah terbiasa menebang “batuang” tampak merangsek masuk kedalam rumpun bambu untuk mengeksekusi batang-batang bambu tersebut.
“Tidak mudah menebang rumpun bambu ini. Perlu kehati-hatian dalam pengerjaannya. Selain itu batang bambu tersebut bersilang silang sehingga kesulitan juga kita untuk menarik nya,” ujar Herizal Putra, Ketua RW 4.
Perihal gotong royong tersebut, Moris Ketua selaku Ketua LPM NDB meyampaikan warga masyarakat sangat antusias. Ini dibuktikan dengan tingkat kehadiran yang cukup banyak. Partispasi PKK pun turut serta juga dalam penyediaan konsumsi.
“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias dalam membenahi kantor lurah kita ini,” pungkas Moris.
Selain itu, goro juga dihadiri oleh seluruh Ketua RT, RW, pengurus masjid, tokoh masyarakat Nunang Daya Bangun.