Erwin Yunaz : Jangan Salah Memilih Idola

148

Payakumbuh, Humas-Kominfo — Hidup penuh perjuangan. Perjuangan butuh pengorbanan. Untuk menentukan menjadi apa di masa depan, harus ditentukan dari hari ini. Dan jangan salah memilih idola. Karena dari idola, seseorang bisa belajar cara idolanya berjuang untuk kehidupannya dan cara idolanya dalam bekerja.

“Saya bersyukur idola saya itu tidak jauh-jauh, kakak saya sendiri !” ujar Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz, saat menjadi narasumber Program Guru Tamu SMK Negeri 1 Payakumbuh, Kecamatan Payakumbuh Barat, di aula sekolah setempat, Selasa (14/8/2018).

Diikuti lebih kurang 311 orang siswa, sejumlah majelis guru, dan Kepala Sekolah, Yunita Rosanti, Erwin Yunaz, memotivasi siswa untuk selalu mempersiapkan diri seperti idola. “Sekali lagi diingatkan, jangan salah dalam memilih idola,” katanya mengingatkan.

Erwin Yunaz, dalam waktu hampir dua jam menjadi Guru Tamu, berkesempatan menguraikan kisah hidupnya, mulai dari yatim ditinggalkan orang tua laki-laki, merantau dan sekolah di Medan, hingga menjadi cash manager di perusahaan asing di luar negeri, serta menjadi orang nomor dua di Kota Batiah.

“Jadi,” kata Erwin, “masa depan ada di tangan kita. Beranilah mengucapkan kepada diri akan menjadi apa. Catat ucapan itu dan berjuang untuk mencapainya. Kita adalah ucapan kita,” sambungnya.

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Payakumbuh, Yunita Rosanti, sebelumnya mengingatkan siswa untuk bisa memanfaatkan kesempatan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Payakumbuh ini untuk memotivasi diri.

“Mari kita manfaatkan kesempatan yang baik ini. Sebab, di tengah kesibukan yang banyak, Pak Wakil Wali Kota, masih menyempatkan diri untuk hadir. Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan beliau untuk hadir,” ulas Yunita.

Pada kesempatan yang sama, Erwin Yunaz, memberikan reward uang tunai kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan seputar paparan yang telah disampaikannya.”Mudah-mudahan hadiah yang diterima ini bisa lebih memacu diri siswa untuk lebih baik di masa yang akan datang. Mungkin ada yang membingkainya sebagai souvenir, menulisnya, guna memotivasi diri,” kata Erwin gembira.-(inm)