Payakumbuh — Wabah Covid-19 bagi kelompok tani di Kelurahan Sawahpadang Aua Kuniang (Sapaku), Kecamatan Payakumbuh Selatan tidak terlalu memberikan dampak besar, kegiatan mereka mengolah lahan pertanian terus dilakukan, meski secara garis besar setiap sektor terkena imbas akibat pandemi tersebut.
“Aktifitas kelompok tani kita terus berlanjut. Apalagi sekarang di Sapaku sedang gencar menanam bawang merah. Hasilnya sudah ada kas kelompok hingga jutaan rupiah,” kata Lurah Sapaku Novri, SE kepada media di Balai Kota, Kamis (18/6).
Sekarang, selain sedang panen bawang merah, kelompok tani di Kelurahan Sapaku juga sedang menanam mentimun. Ada Kelompok Tani Cerma, Sungai Lindiang, dan Barumbuang yang melakukannya.
Diterangkan Lurah, bawang merah yang di panen oleh kelompok-kelompok tani ini menyusul setelah sebelumnya dulu kelompok tani Sungai Lindiang berhasil menanam bawang dengan hasil lebih dari 800 Kg dalam 2 bulan 10 hari, bahkan hasilnya ada yang di jual pada saat Payakumbuh Agro Expo 2019 lalu, ludes habis diborong pembeli.
Ketua Kelompok Tani Sungai Lindiang Dt. Rajo Endah, didampingi Sekretaris Arizal Chan, Bendahara Tandowati, serta anggota Yanuardi dan Yanti Elfina dan lainnya pada tahun ini kembali panen pada periode sekarang, ketika ditanya jumlahnya fantastis, umbinnya diambil 17 ton perhektarnya. Meski turun dari tahun lalu sebanyak 21 ton perhektar.
“Kita dapat bantuan setengah hektar atau 500 Kg bibit dari Pemko melalui PPL Kecamatan Payakumbuh Selatan Dinas Pertanian Diki Prima Wijaya, ini sangat bagus bagaimana Pemko memberikan perhatian kepada kita kelompok tani, ini tentu akan meningkatkan perekonomian petani bawang dan potensi pertanian di wilayah kita,” ujarnya.
Diterangkan umur panen bawang cukup 72 hari, dimana harga bawang sekarang yang supernya saja Rp. 40.000. Hasil yang didapat kelompok tani Sungai Lindiang lumayanan bagus. Rencananya juga Wali Kota Riza sudah setuju hasil bawang mereka dibeli oleh sentra rendang, tapi karena wabah Covid-19, jadinya masih tertunda.
Itu tak menjadi masalah bagi kelompok tani Sungai Lindiang, malahan dengan hasil panen lokal itu, kebutuhan bawang masyarakat di Kelurahan Sapaku dan sekitarnya bisa dipenuhi, warung-warung sembako dapat menjual produk lokal.
“Tak sampai disana, kelompok tani Sungai Lindiang juga ada permintaan ke Perawang, Riau. Akan ada MoU pada pekan depan dilaksanakan,” ujarnya.
Disamping itu, Lurah Sapaku Novri menerangkan, Kelompok Wanita Tani (KWT) juga bergerak dengan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah-rumah anggotanya, untuk menjaga ketahanan pangan sesuai dengan kondisi sekarang.
“Bahkan mereka juga dapat dukungan dari Dinas Pertanian bidang perikanan yang berparitisipasi aktif memperhatikan KWT Edelweis Sapaku dengan bantuan bibit ikan,” papar lurah.
Saat ini, untuk Kelompok Tani Cerma juga dengan lahan yang dikontrak ke warga setempat selama 1 tahun menanam bawang dan mentimun, hasilnya sedang ditunggu.
Lurah juga menerangkan bagaimana berkembangnya ikan di Batang Sakali yang bibitnya dilepas bersama Wakil Wali Kota Erwin Yunaz saat Bulan Bakti Gorong Royong Masyarakat (BBGRM) dahulu. Ini tentu menjadi sumber ketahanan pangan bagi warga setempat.
“Harga bawang sedang bagus saat ini, kesempatan bagi kelompok tani untuk menjual hasil mereka, kita akan kawal ini sebagai upaya bagaimana meningkatkan taraf hidup kelompok maupun anggotanya. Sesuai hasil wawancara lurah dengan kelompok, lahan itu akan diulang kembali penanaman bawang. Hasilnya sudah dinikmati oleh kelompok tani,” tutup Lurah.
Kepala Dinas Pertanian Depi Sastra saat diwawancara Kamis (18/6) malam mengatakan terus mendorong petani berproduksi di tengah wabah Covid-19 agar terus produktif memanfaatkan lahan, dan dinas siap membantu mendampingi melalui PPL Kecamatan. Selain itu, dengan inovasi-inovasi yang dilakukan diharapkan hasil pertanian meningkat dan nantinya tak hanya memenuhi kebutuhan lokal, bisa dijual ke pasar yang lebih besar atau luar kota.
“Petani terus kita dampingi dan kita edukasi, di tengah pandemi Covid-19 harus memperhatikan protokol kesehatan juga, yang penting mereka tidak berhenti memanfaatkan potensi lahan-lahan tidur, ini bagus kedepannya akan disandingkan dengan program-program kita, sehingga ketahanan pangan dapat terjaga di Payakumbuh, petani pun sejahtera,” ungkapnya.