Rapat Paripurna HUT ke-50 Kota Payakumbuh, Riza Falepi: Pimpinan Kota Selanjutnya Jangan Biarkan Kota Ini Auto Pilot

289

Payakumbuh — Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Kota Payakumbuh dengan tema “Tingkatkan Sinergisitas dan Pembangunan Menuju Payakumbuh Maju dan Masyarakat Sejahtera” digelar di Ruang Sidang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis (17/12).

Rapat tersebut dipimpin Ketua DPRD Hamdi Agus itu dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat diwakili Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesra Setdaprov Beni Warlis, Wali Kota Riza Falepi, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Wakil Ketua DPRD Wulan Denura, Wakil Ketua DPRD Armen Faindal, Sekda Kota Payakumbuh Rida Ananda, Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Widya Putra, mantan Wali Kota Payakumbuh Capt. Josrizal Zain, tokoh pendiri Kota Payakumbuh Dt Rajo Sulaiman, unsur Forkopimda, pimpinan ormas, dan tokoh masyarakat setempat.

Menariknya, Wali Kota Riza Falepi, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Sekda Rida Ananda, dan seluruh Kepala OPD yang mengikuti rapat itu memakai baju dengan bahan dari produk Tenun Balai Panjang Payakumbuh. Payakumbuh sebagai Kota Randang, kota yang rancak dan terpandang.

Diawali dengan pembacaan wahyu ilahi oleh Qori Yano, Anak Nagari Aua Kuniang. Rapat paripurna digelar secara virtual via aplikasi Zoom. Di ruangan rapat hanya boleh 50 orang saja karena dibatasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, diikuti oleh kepala OPD di lantai III balaikota, serta disaksikan secara langsung oleh banyak warga lewat media sosial facebook, instagram, dan youtube resmi Pemerintah Kota Payakumbuh. Dalam rapat itu, juga ditampilkan video kilas balik sejarah Kota Payakumbuh.

Wali Kota Riza Falepi dalam pidato HUT ke-50 Kota Payakumbuh menyampaikan arti dari bertambahnya usia Payakumbuh kali ini sebagai mile stone atau batu penanda perjalanan setengah abadnya, itu bukanlah waktu sebentar. Silih berganti pemerintahannya sebagai bentuk pengbadian untuk pembangunan kota.

“Payakumbuh lahir, saya juga baru lahir, meski amanah sebagai pemimpin itu berat, namun harus dijalankan. Mari kita sambut hari ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah serta ungkapan terimakasih kepada pejuang pendahulu atas berdirinya kota ini. Kami juga mengapresiasi wali kota dan wakil wali kota periode pertama sampai periode sebelum kami yang telah berjasa membimbing masyarakat sampai saat ini,” kata Riza.

Wali Kota Riza Falepi juga menceritakan bagaimana sejarah Payakumbuh dari sejak masih menjadi bagian pemerintahan Luhak Limopuluah hingga sampai menjadi sebuah kota secara administratif. Riza ingin menjadikan Payakumbuh sejajar dengan kota maju, dirinya terus mengerahkan effort dan usaha lebih besar, akselerasi cepat, dan kesungguhan kuat dengan rencana program yang baik, serta berusaha efektif dan efisien menggunakan anggaran.

“Kita turut memastikan pemerintah hadir sebagai pelayan terbaik bagi masyarakat. Capaian-capaian yang telah ada ini secara statistik dan angka sudah menggembirakan. Namun yang sampai saat ini mengganjal adalah PR kedepan bagi wali kota selanjutnya menghadirkan sumber pertumbuhan dan daya saing yang lebih tinggi, dan menghadirkan kemakmuran. Jangan biarkan kota ini Auto Pilot dan tidak menghadirkan pertumbuhan yang berkualitas,” tegas Riza.

Wali Kota Dua Periode itu juga menegaskan Payakumbuh butuh industri yang bisa meningkatkan perekonomian. Dalam hal ini dibutuhkan peran kepala daerah, DPRD, akademisi dan komponen masyarakat bersama perangkat daerah mewujudkannya.

“Kemajuan kota harus dilihat sebagai suatu dukungan yang muncul dari berbagai hal. Seperti perguruan tinggi, sumber industri, dan penataan kota yang baik, karena kota Payakumbuh tidak memiliki hasil tambang guna meningkatkan pendapatan asli daerahnya,” kata Riza.

Wali Kota Riza Falepi juga memaparkan beberapa inovasi langkah strategis bagi Kota Payakumbuh, seperti hadirnya Mal Pelayanan Publik Kota Payakumbuh, menggeliatnya sentra IKM, membangun pusat ekonomi dan sosial yang baru, mendapatkan sumber pendanaan lain dari APBN, dan memastikan mandatory spending yang diamanahkan pemerintah pusat, dimana government spanding lebih optimal dalam mendorong bergeraknya roda ekonomi yang pada gilirannya secara akumulasi dari tahun ke tahun mampu menopang serta menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Ketua DPRD Hamdi Agus menyampaikan 17 Desember 1970 merupakan hari lahirnya Kota Payakumbuh secara administratif. Genap berusia setengah abad pada tahun 2020.

“Rapat paripurna ini adalah bentuk rasa syukur atas nikmat dan rahmat Allah SWT, sehingga pada usia emas kota ini bisa kita merasakannya bersama-sama, selamat berulang tahun Kota Payakumbuh. Meski sederhana, namun ini tidak mengurangi semangat, rasa syukur, dan kebahagiaan menyambut hari jadi kota ini,” kata Hamdi.

Diterangkannya, Payakumbuh telah banyak menoreh catatan dan prestasi penting, menjadi bagian yang tak mungkin terpisahkan dari sejarah perkembangannya. Angka 50 merupakan angka cukup besar.

“Merujuk kepada apa yang sudah kita lakukan, usia 50 tahun menunjukkan kedewasaan dan kemapanan, meski masih banyak kekurangannya, ini bisa diperbaiki demi mengukur dan mengubah wajah Payakumbuh kedepannya,” ujarnya.

Hamdi menyampaikan kalau Payakumbuh terus bergerak untuk kemajuan dan kebaikan, masing-masing wali kota sejak awal kota ini berdiri telah meninggalkan jejak yang vital, baik fisik maupun non fisik.

“Di masa kepemimpinan Riza Falepi dan Erwin Yunaz juga sangat banyak perubahan terjadi, baik fisik kota ini dan mental masyarakatnya juga. Ini membuat kita senang, wajah Payakumbuh berubah mempesona, muncul destinasi wisata baru, serta sarana prasarana umum yang mensejahterakan masyarkat,” ungkapnya.

Hamdi mencontohkan, seperti Batang Agam yang ramai dikunjungi, hal ini dapat dicapai karena adanya kerjasama. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, baik sosial, ekonomi, budaya, dan pembangunan lainnya untuk Payakumbuh. Tertumpang harapan bagaimana program dapat direalisasikan, asas manfaat yang dirasakan masayarakat, apalagi kondisi hari ini pandemi Covid-19, perlu melaksanakan program kegiatan dengan tepat waktu.

“Covid-19 belum akan berakhir dalam waktu dekat. Semoga wali kota bisa membawa kita selamat dari wabah ini, dan kita selalu dilindungi Allah dalam setiap usaha itu. Kami mengajak seluruh pihak untuk tetap semangat bekerja dan kreatif dengan karya, demi meningkatkan perekonomian dan kehidupan di Payakumbuh. Setiap lini bahu membahu membangun Payakumbuh ini,” tegasnya.

Hamdi juga memaparkan beberapa prestasi dan penghargaan Payakumbuh di tingkat provinsi dan nasional. Seperti SAKIP dengan predikat BB, Praktik Baik Pencegahan Korupsi, Penghargaan mendorong keberhasilan UMKM, WTP dari BPK RI ke 5 kali sejak 2015, Penghargaan Pelaksana Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemda se Sumatera Barat dari Bank Indonesia.

Di sisi Tokoh Masyarakat Capt. Josrizal Zain dalam sambutannya berkata kalau merayakan hari ulang tahun ini sejatinya adalah mengenang sejarah berdirinya kota Payakumbuh, dan siapa yang berjasa dalam menjadikan Payakumbuh sebagai kota.

“Pendirian kota ini sudah digagas pada 1950 waktu Bupati Luak Limopuluah Darwis, sempat tertunda selama 20 tahun, pada tahun 1970 baru terlaksana, dan waktu itu saya masih SMA kelas 3. Mari kita mendoakan para founding fathers khusnul khatimah dan Allah membalas jasa mereka,” kata Yos, panggilan akrab mantan Wali Kota Payakumbuh Periode 2002-2012 itu.

Josrizal menyebut di usia emas Kota Payakumbuh ada harapan introspeksi dan evaluasi sejauh mana setiap pihak telah berbuat untuk ikut merobah atau menciptakan Kota Payakumbuh lebih maju moderen, sejahtera, dan tetap memegang teguh Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

“Atas nama tokoh masyarkat sekaligus mantan wali kota, kami menyampaikan rasa terimakasih, penghargaan, apresiasi, dan komplimen kepada wali kota, wakil wali kota, pimpinan DPRD dan jajarannya yang telah bekerjasama baik selama ini, sehingga mampu diraih prestasi membanggakan. Kita harus merasa bangga, karena di Payakumbuh ada kerjasama baik, koordinasi, sinergi, signifikasi, dan konsistensi antar lini,” ujarnya.

Josrizal juga berpesan pimpinan daerah dan jajaran serta DPRD Payakumbuh harus tetap menjalankan tugasnya engan baik. Tanpa ada kerjasama tak mungkin sebuah kota mendapatkan prestasi dan penghargaan.

“Managemen keuangannya baik dengan 5 kali penghargaan opini WTP dari BPK tentu karena pengelolaannya fair, transparan, ada credibility dan accountability disana. Pertumbuhan ekonomi walaupun di Sumbar menurun karena Covid-19, tapi Payakumbuh masih naik sebesar 1,15 persen, dan hingga saat ini tingkat kemiskinannya lebih kurang 4 persen,” katanya.

Menurutnya lagi, di zaman pandemi, pemerintah Kota Payakumbuh yang menjalankan tugasnya masih bisa memberi pemberdayaan kepada masyarakat. Sehingga keadaan masyarakat dalam menghidupi keluarganya tetap berjalan baik-baik saja.

“Payakumbuh termasuk kota terbaik di Indonesia dalam akses sanitasi, hampir 100 persen akses pengelolaan sanitasi baik. Sementara untuk pengelolaan air minum, Payakumbuh sudah lebih dari 98 persen. yang paling saya hargai sekali adalah pemkonya mampu memberdayaan sungai, dengan sungai diletakkan di depan dan diberdayakan menjadi sumber kehidupan. Ini sangat indah, memang tidak boleh membuang sampah dan limbah ke sungai, sekarang malah jadi tempat rekreasi, betah saya berada di Payakumbuh untuk berolahraga,” ujarnya.

“Terakhir, juga yang paling membanggakan adalah indeks pembangunan manusia di Payakumbuh. Dimana pelayanan kepada masyarakat secara kesehatan, pendidikan, dan ekonominya sangat bagus. IPM Payakumbuh termasuk 3 besar di Sumatera Barat pada 2017, di Indonesia nomor 44, artinya ada ratusan kota/kabupaten berada di bawah Payakumbuh,” pungkasnya.

Gubernur Sumatera Barat diwakili Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesra Setdaprov Beni Warlis mengucapkan selamat hari jadi Kota Payakumbuh, semoga menjadi negeri yang sejahtera. Ini momentum yang penting dalam upaya mensejahterakan masyarakat Kota.

“Kita juga menginventarisasi berbagai kegiatan yang sudah dan akan dilakukan dimasa akan datang. Mari Kita evaluasi tidak hanya pemerintah dan DPRDnya saja, tetapi juga masyarakat. Kota Payakumbuh sudah berada dijalan yang tepat, dengan torehan berbagai prestasi baik ditingkat regional maupun nasional,” ujarnya.

Menurut Beni, pemulihan sektor ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan perdagangan harus menjadi perhatian serius di tengah pendemi Covid-19.

“Kami apresiasi dinergi Pemko dan DPRD, Forkopimda, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan bundo kandung. Jangan ada kepentingan lain selain kepentingan masyarakat. Mari Kita sukseskan Perda AKB Nomor 6 tahun 2020 dengan tetap melakukan produktivitas dengan kebiasaan baru. Ekonomi mengalami aktraksi tetapi pertumbuhan tetap berada di atas 1,8 persen,” ungkapnya.