Payakumbuh — Wali Kota Riza Falepi menyampaikan dilema yang saat ini dihadapi pemerintah dan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 apalagi di Bulan Ramadhan adalah antara kebutuhan beribadah di masjid dan di sisi lain posisi Payakumbuh yang belum aman, karena daerah tetangga (Kabupaten Limapuluh Kota) saat ini statusnya zona merah oleh Satgas Covid-19 Provinsi Sumbar.
“Ancaman Covid-19 ini nyata adanya, kita harus waspada, bukan menyalahkan, jamaah masjid harus terus memakai masker. Kondisi saat ini di Kecamatan Payakumbuh Barat meningkat, karena dekat dengan area Kecamatan yang statusnya zona merah di Kabupaten Limapuluh Kota seperti Akabiluru,” kata Riza di Payakumbuh, Sabtu (17/4).
Wali Kota Dua Periode itu juga menyampaikan Covid-19 ini tidak terlihat, juga tidak sekali dua kali orang yang menganggap enteng Covid-19 malah yang tidak beberapa lama meninggal akibat pandemi ini.
“Pesan kami tetap pakai 5M, bukan lagi 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Tolong ini diingatkan keluarga dan anak-anak,” kata Riza
Riza juga berharap di Payakumbuh agar dikurangi tempat kerumunan dan keramaian, kalaupun harus pergi ke keramaian, Dirinya mengharapkan warga tetap memakai masker.
“Tetangga kita zona merah, takutnya berimbas kepada kota kita yang saat ini berada di zona kuning ke zona oranye. Kalau tidak hati-hati karena kedekatan daerah ini, maka akan sangat mudah pula kita naik ke zona merah,” kata Riza.
Ditambahkannya, selain bertetangga, lalu lintas masyarakat dari zona merah ke Payakumbuh belum dibatasi, sehingga bisa menaikkan resiko penularan ke Payakumbuh.
“Waspada dahulu hindari keramaian, kerumunan, dan jangan buat acara mengumpulkan orang, kecuali secara daring,” himbau Riza.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Bakhrizal menerangkan, memang selama beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus.
“Berdasarkan data dinas kesehatan, beberapa hari terakhir terjadi sedikit peningkatan kasus, bahkan ada yang meninggal dengan kondisi sedang terpapar Covid-19,” pungkasnya.