25 Pelaku UMKM Di Payakumbuh Berkesempatan Belajar Dari Christine Hakim

197

Payakumbuh — Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Koperasi dan UKM terus memberdayakan sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM)nya dengan melakukan sinkronisasi, melawan Covid-19 dengan penegakan prokes dan menggeliatkan ekonomi sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.

Melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Koperasi dan UKM RI pada Program Peningkatan Kapasitas Koperasi Dan UKM Tahun 2021, Pemerintah Kota Payakumbuh mendapatkan 4 paket pelatihan yang diperuntukkan bagi koperasi dan pelaku UMKM.

“Kita mendapatkan pelatihan 3 angkatan untuk perkoperasian dan 1 angkatan untuk bimtek UMKM. Pelatihan ini bertujuan untuk pengembangan dan penguatan usaha UMKM terutama dalam meningkatkan daya saing dan posisi tawar produk UMKM di pasar baik itu nasional maupun regional,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh Dahler saat membuka pelatihan Identifikasi dan pengembangan usaha dalam rangka penguatan UMKM di Aula Gedung Peternakan, Senin (21/6).

Pelatihan pada hari ini, menurut Dahler adalah bagi angkatan kedua. Pada awal Juni 2021 lalu, 25 pengurus koperasi pada angkatan pertama telah mengikuti pelatihan perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

“Setelah ini, akan ada pelatihan perkoperasian bagi 2 angkatan lagi, saat ini masih kita rancang. Tentunya kita hadirkan narasumber dari tokoh nasional yang telah mampu di bidangnya,” ungkap Dahler.

Menurut Dahler, dengan kondisi sekarang pelatihan ini sangat relevan meningkatkan pangsa dan jaringan pasar yang terdampak, terutama dalam mendorong penguatan usaha khususnya karena wabah Covid-19.

“Pelatihan yang digelar untuk angkatan kedua ini diberikan kepada sebanyak 25 orang pelaku UMKM yang sudah memiliki Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), mereka akan dilatih selama 3 hari kedepan hingga 23 Juni 2021. Kita menghadirkan narasumber Christine Hakim dan tim, merupakan pengusaha yang sudah terkenal di kelas nasional dan internasional. Pemilik Pusat Oleh-Oleh Kripik Balado Christine Hakim dan Christine Hakim IDEA PARK (CHIP),” terang Dahler.

Menurut kepala dinas yang inovatif itu, narasumber pelatihan diupayakan berasal dari praktisi yang sangat paham dengan seluk beluk usaha dan pengembangan usaha, agar para peserta pelatihan dapat berinteraksi secara cair dalam mendiskusikan kiat-kiat pengembangan dan penguatan usaha.

“Dari peserta, diharapkan nantinya ada motivasi dan inovasi dalam pengembangan produk dan pasar produknya,” pungkas Dahler.

Sementara itu, salah satu peserta Reli (36) pemilik usaha Kipang Andalas mengaku antusias mengikuti pelatihan ini. Menurutnya keberhasilan Christine Hakim dalam berusaha menjadi motivasi baginya dalam mengembangkan usaha.

“Kita merasa masih memiliki kekurangan dalam pemasaran produk, apalagi pandemi Covid-19 membuat daya beli berkurang. Nanti kita akan belajar bagaimana packaging dibuat menarik dan kiat memperkuat SDM pekerja di tempat usaha, hingga pemasaran produk,” kata Reli.