Payakumbuh — Lurah Padang Data Tanah Mati (PDTM) Rudi Arnel membuka sosialisasi protokol kesehatan yang dilaksanakan oleh Yonif 131/BRS di Pesantren Ibnul Qoyyim PDTM, Kecamatan Payakumbuh Barat, Senin (20/7).
Selain beramah tamah dan sosialisasi oleh dokter dari Batalyon, dr. Hendra Riski yang berpangkat Letnan Satu CKM itu, juga dilaksanakan pembagian masker, pemasangan banner protokol kesehatan, dan pembuatan tempat cuci tangan. Seluruh kegiatan dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan Covid-19 dengan pendampingan dari Puskesmas Parik Rantang yang selalu dilibatkan oleh pihak pesantren.
Mahasiswa KKN Daring Covid-19 di kelurahan itu juga ikut andil dalam kegiatan ini, mereka bersama Lurah Rudi Arnel menyediakan masker sebanyak 150 lembar untuk dibagikan kepada peserta sosialisasi.
“Sosialisasi yang dilaksanakan oleh batalyon ini bagus sekali dan sangat bermanfaat. Kita jadi tahu bagaimana protokol kesehatan dilakukan di lingkungan sekolah. Apalagi kalau dokter yang menjelaskan kepada anak-anak dan para guru. Kita jadi tahu juga bagaimana standar prosedur kesehatan pencegahan Covid-19 bila sekolah nanti di Payakumbuh dibuka kembali dan diterapkan dengan baik,” kata Lurah Rudi Arnel didampingi Ketua LPM Asrinal Asraf.
Lurah juga berharap sosialisasi serupa dapat digelar juga untuk sekolah lainnya, agar informasi bagaimana protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 dapat tersampaikan kepada masyarakat.
Dalam paparannya, Dokter Hendra menyampaikan materi tentang virus Corona dengan pembawaan yang menarik kepada anak-anak pesantren, termasuk berinteraksi dengan anak-anak, agar secara umum mereka dapat mengetahui bahaya Covid-19 yang mereka sendiri beresiko tertular.
“Tanya jawab sejauh mana anak-anak mengetahui apa itu Virus Corona itu penting, jadi informasi yang mereka dapat di rumah disingkronkan dengan informasi yang kita berikan supaya mereka tidak missinformasi tentang Corona ini,” ungkap dr. Hendra.
Pimpinan Pesantren Ibnul Qoyyim Ustaz Hermanto dalam sambutannya menyebut sekolahnya memiliki 530 lebih siswa pesantren dalam 3 tingkatan. SD, SMP, dan SMA. Protokol kesehatan yang dilakukan di sekolah dengan siswa SD yang masuk dibagi menjadi 2 gelombang belajar, ada pagi dan siang.
“Saat datang, anak-anak dijemput dan diantar orang tua, mereka di cek suhu tubuh terlebih dahulu, apabila anak datang dari luar daerah, mereka diminta memeriksakan diri terlebih dahulu. Anak-anak diusahakan di dalam kelas, mereka membawa bekal dari rumah dan tidak diperkenankan jajan di luar sekolah untuk antisipasi penularan Virus Corona,” jelasnya.