Payakumbuh —- Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM)nya, apalagi untuk urusan promosi kesehatan (promkes). Dilaksanakanlah sosialisasi pembuatan rilis promosi kesehatan di Aula Dinas Kesehatan, Selasa (22/6).
Tujuan promosi kesehatan yang utama adalah memberikan informasi yang pada tingkatan lebih lanjut dapat memicu kesadaran masyarakat mengenai program atau gerakan yang tengah dicanangkan oleh pemerintah.
Sosialisasi yang dibuka oleh Kabid PPSDK Okta Rina didampingi Kasi Promkes Herlina Jilin itu diikuti oleh peserta perwakilan dari seluruh puskesmas di Kota Payakumbuh dan dari Rumah Sakit Adnaan WD dengan menghadirkan narasumber dari Bidang Kehumasan Diskominfo Kota Payakumbuh, Reporter Fajar Malem Sitepu.
Peserta belajar bagaimana cara membuat rilis berita dan kiat-kiat dalam mempromosikan program pemerintah yang nantinya akan diterapkan, sehingga setiap instansi memiliki cara unik masing-masing dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Dalam paparannya, Reporter Humas Fajar Malem Sitepu menjelaskan rilis yang dibuat harus memenuhi kaidah jurnalistik 5W1H, selain itu hal yang paling penting adalah konteks, tema, angle, dan data.
“Setiap pembuat rilis memiliki gaya penulisan berbeda, dari satu kegiatan, kita bisa membuat banyak sudut atau angle tergantung situasi tanpa mengubah konteks pemberitaan, intinya diperlukan kemampuan eksplorasi dan imajinasi dari pembuat rilis,” terangnya.
Peserta juga dilatih untuk membuat berita berdasarkan gambar yang ditampilkan, mereka diminta membuat keterangan berita dengan berbagai gaya bahasa dan sudut pandang.
“Semoga sinergi antara humas dan promkes tetap terjaga, karena tantangan kita adalah mengedukasi masyarakat di tengah serangan hoax yang membuat program pemerintah terhambat, apalagi soal vaksinasi ” kata Fajar.
Sementara itu, Kabid Okta Rina yang baru menjabat 2 minggu itu menyampaikan bidangnya adalah ujung tombak kegiatan kesehatan, promkes berada di lini depan, apalagi di era globalisasi banyak media komunikasi yang bisa dimanfaatkan.
“Apalagi pembuatan leaflet dan pembuatan rilis, semoga ilmu dari narasumber bisa diterapkan membuat peserta bisa mengeksplorasi bagaimana meningkatkan promosi kesehatan,” ujar wanita yang pernah berdinas di Puskesmas Dangung-Dangung itu.
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Diskominfo Aulia Fajrin menyampaikan sinergi antara dua OPD ini akan terus ditingkatkan, pasalnya fungsi humas dan promkes mirip, berbeda ranah kerjanya saja.
“Kita juga sudah melakukan sosialisasi bagaimana membuat e-poster dan pembuatan video promosi agar bisa dikembangkan oleh dinas kesehatan. Di tengah pandemi saat ini, masyarakat harus dapat menerima informasi yang sesuai fakta, bukan Hoax,” ujarnya.