Covid-19 Sudah 2 Kali Lebaran, Ini Kata Henny Riza Falepi

312

Payakumbuh — Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Dr. Henny Yusnita mengaku prihatin dengan kondisi sekarang, terutama beberapa pekan terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang cukup drastis, dan korban meninggal pun dalam sebulan ini ada sekitar 5 orang.

“Di luar yang lain-lain yang suspek tapi tidak terdata karena keburu meninggal. Ini peningkatan yang sangat signifikan, dibanding sebelumnya,” kata Henny kepada media, Senin (9/5).

Di sisi lain, istri Wali Kota Riza Falepi itu juga menyampaikan masyarakat saat ini dilihat sudah sangat abai, tidak menerapkan 5M, seolah pandemi ini sudah selesai. Apalagi menjelang Idul Fitri ini pasar dan toko penuh tanpa penerapan protkes.

“Hal lain yang kita khawatirkan dan tidak terbayangkan, jika terjadi lonjakan kasus yang cukup tinggi hingga menyebabkan fasilitas kesehatan kita jebol alias tak mampu lagi menampung pasien. Dan tanda-tanda ke arah itu sudah mulai kelihatan, RS sudah mulai overcapacity,” ungkap Henny.

Bahkan, kata Henny, yang paling dikhawatirkan selama ini terutama para lansia, yang berisiko fatal. “Menurut data, memang kebanyakan korban yang meninggal sejauh ini adalah lansia,” ungkapnya.

Update status terakhir, Payakumbuh berada di status zona oranye, dari 19 kota/kabupaten di Sumbar, hanya 4 yang zona kuning seperti Kota Solok, Pariaman, Kabupaten Dharmasraya, dan Mentawai.

“Oleh karena itu, saya menghimbau kepada ibu-ibu untuk lebih waspada terhadap bahaya Covid-19 ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Yang paling utama tentu mengawasi keluarga sendiri, untuk lebih mematuhi prokes dan menghindari tempat-tempat keramaian,” terang Henny.

Selanjutnya, Henny menyampaikan setiap orang juga harus lebih sensitif terhadap gejala Covid-19. Jika ada anggota keluarga yang demam sudah lebih dari 3 hari, segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit.

“Jangan takut diswab, karna seandainya positif justru kita telah berperan aktif menjaga orang lain dari penularan, terutama lansia. Jangan sampai karena keegoisan kita, atau denial karena takut divonis Covid-19 kita justru membiarkan orang lain tertular dan menularkan lagi,” paparnya.

Henny juga menegaskan agar jangan ada lagi yang masih menganggap Covid-19 itu hoax, setelah sekian banyak korban berjatuhan.

“Mari kita sama-sama meyakinkan keluarga, tetangga, dan teman untuk mau diswab jika ada indikasi/potensi tertular,” ujarnya.

Henny mengajak semua masyarakat yang berusia di atas 18 untuk divaksin. Meskipun vaksin tidak menjamin tidak tertular Covid-19 paling tidak bisa mengurangi dampaknya.

“Intinya, dalam menghadapi pandemi ini, perlu partisipasi aktif seluruh masyarakat. Tanpa adanya dukungan masyarakat, entah berapa lama lagi kita akan berada dalam kondisi pandemi ini, yang bukannya semakin berkurang malah terjadi peningkatan,” pungkasnya.

Terkait dengan salat Idul Fitri, Henny juga mengajak masyarakat untuk mematuhi himbauan pemerintah.

 “Tentu saja kita sedih tidak bisa merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita seperti biasanya,  melaksanakan salat ied, open house, dan lain-lain. Tapi kesehatan saat ini harus menjadi prioritas,” ungkapnya.