Dibuka Wapres Ma’ruf Amin, Pemko Payakumbuh Hadir Dalam Forum Nasional Stunting 2021

204

PAYAKUMBUH — Sebagai lembaga filantropi yang bergerak di bidang pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia, Tanoto Foundation telah banyak melakukan kegiatan kemanusiaan dalam mengentas pendidikan yang buruk di nusantara. Dan melihat atas apa yang telah dilakukan oleh Tanoto Foundation, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia mengajak kolaborasi bersama salah satu lembaga filantropi Indonesia itu untuk gelar Forum Nasional Stunting 2021 yang diikuti oleh seluruh Gubernur, Walikota/Bupati, ketua DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, Sekretaris Daerah, Kepala OPD Bappeda dan DP3AP2KB Provinsi, Kabupaten/Kota se-Nusantara.

Forum yang berlangsung selama dua hari (14-15 Desember) itu digelar secara virtual via aplikasi zoom meeting yang diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia itu tentu juga turut dihadiri oleh Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh. Ikut serta dalam forum nasional Stunting 2021 di ruang pertemuan Randang lantai II kantor walikota Payakumbuh, Pemko Payakumbuh melalui walikota yang diwakili asisten I bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat bersama kepala DP3AP2KB Agustion beserta jajaran dan kepala Bappeda yang diwakili Fitria Nazmi.

Kegiatan yang dipusatkan di kantor BKKBN itu dibuka langsung wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin yang turut didampingi dari jajaran Menteri kabinet Indonesia Maju.

Dengan mengusung tema “Komitmen dan Aksi Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia”, Wakil Presiden Ma’ruf Amin katakan jika Forum Nasional Stunting 2021 dilaksanakan guna meningkatkan komitmen dan kapasitas para pemangku kepentingan di daerah untuk melaksanakan intervensi percepat. Penurunan Stunting.

Latar belakang dilaksanakannya forum nasional Stunting 2021 merujuk kepada Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting mengamanatkan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting dengan kelompok sasaran meliputi remaja, calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 (nol) – 59 (lima puluh sembilan) bulan.

“Dan untuk mencapai target penurunan prevalensi Stunting nasional ini maka diperlukan upaya percepatan lintas program dan lintas sektor dari pusat sampai kedaerah,” kata Ma’ruf.

Terkait hal ini, Wapres meminta BKKBN agar lebih intensif melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan juga dengan pemerintah daerah khususnya daerah-daerah yang memiliki kasus stunting tinggi. 

“Pada tahun 2024 nanti semoga upaya dalam percepatan dan penurunan Stunting ini dapat kita capai bersama atas target nasional angka prevalensi ini di angka 14 persen,” ungkap Ma’ruf.

Ma’ruf sampaikan untuk percepatan penurunan Stunting nasional maka dapat diterapkan atas rumus dalam lima pilar strategi nasional ;

1. Komitmen dan visi kepemimpinan,
2. Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku,
3. Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa,
4. Gizi dan ketahanan pangan, dan
5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi.

“Khusus pilar ketiga, pelaksanaan konvergensi program dan kegiatan di tingkat daerah dapat dilakukan melalui 8 aksi konvergensi yang dikoordinir oleh penanggung jawab yang ditunjuk bupati/walikota untuk merealisasikan ini,” ungkapnya.

Adapun untuk 8 (delapan) aksi konvergensi ini mencakup pada analisis situasi, menyusun rencananya kegiatan rembug Stunting, regulasi daerah/desa, pembinaan kader pembangunan manusia, manajemen data, pengukuran dan publikasi, serta terlahir reviu tahunan.

Lebih lanjut, Ma’ruf berharap dengan digelarnya Forum Nasional Stunting 2021 yang juga telah diterbitkan Perpres Stunting, seluruh komponen masyarakat diharapkan berjalan beriringan dengan pemerintah untuk meningkatkan daya ungkit percepatan pencegahan dan penurunan Stunting di Indonesia,” harap orang nomor dua di Republik Indonesia itu.

Disela forum berlangsung, walikota yang diwakili asisten I bidang pemerintahan dan kesra Dafrul Pasi katakan jika Pemerintah Kota Payakumbuh tidak lepas dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, Cerdas dan Produktif, yang merupakan Komitmen Global dan Aset Berharga Bagi Bangsa dan Negara, sesuai arahan dari pemerintah pusat.

“Dimana dalam mewujudkan SDM dengan kondisi tersebut diperlukan Status Gizi yang Optimal dengan Cara melakukan Perbaikan Gizi secara terus Menerus dengan dimulainya Pemantauan pada Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK),”

Dibeberkan Asisten I itu jika Pemko Payakumbuh telah melakukan salah satu langkah Percepatan dan penurunan Stunting yang dilakukan dengan melaksanakan kegiatan DAHSAT (DAPUR SEHAT ATASI STUNTING).

“Kegiatan DAHSAT ini berjalan telah sesuai dengan Perpres nomor 72 tahun 2021,” ungkap Daf sapaan akrabnya.

Disampaikannya, kegiatan DAHSAT yang telah diterapkan Pemko Payakumbuh ini memiliki tujuan yang diantaranya,

1. Tujuan DASHAT dapat Meningkatkan kualitas gizi masyarakat, dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan konvergensi Kampung KB di tingkat desa/kelurahan.

2. Tujuan khusus DASHAT yakni untuk sediakan pangan sehat dan bergizi, Muncul akan kelompok usaha keluarga/masyarakat lokal yang berkelanjutan, Olah, distribusikan dan pasarkan makanan bergizi seimbang, KIE gizi dan pelatihan kepada keluarga risiko stunting, Sediakan pangan sehat dan bergizi, dan Tingkatkan keterampilan kelompok usaha keluarga/masyarakat.

“Hasil yang diharapkan dapat terpenuhinya kebutuhan gizi anak stunting, bumil/busui dan keluarga risiko stunting, Diperolehnya pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumberdaya lokal, dan Meningkatnya kesejahteraan keluarga, melalui keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga/masyarakat yang berkelanjutan,” ujarnya.

Diakhir penyampaiannya, Daf ungkapkan dengan pencanangan kegiatan DASHAT kita Payakumbuh, yang terlaksana atas kerjasama dari Tim Penggerak PKK, Pokja Kampung Berkualitas serta dukungan Pemuka Masyarakat, dengan harapan kita semua dapat mendukung Program Pencegahan Stunting ini yang berpedoman kepada Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Dan dengan arahan dari pemerintah pusat serta target yang ada, maka pemerintah Kota Payakumbuh menyamakan dan telah bergerak lebih dahulu sesuai target Pemerintah pusat. Maka pada tahun 2024 nanti kota Payakumbuh menargetkan Zero Stunting,” jelas Daf semangat.