Payakumbuh — Wali Kota Riza Falepi membuka Festival Batang Agam yang merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Kota Payakumbuh ke 49, Rabu (18/12).
Festival Batang Agam tersebut memiliki beberapa kegiatan seperti Arung jeram, penanaman 10.000 bibit pohon, water parade, open turnamen panahan, skareboard, kontes burung berkicau, dan kontes tanaman hias.
Didampingi unsur Forkopimda, turut hadir artis ibukota sekaligus duta lingkungan hidup Olivia Zalianty dalam iven yang pertama kali diadakan di Kota Randang itu.
Kadis PUPR Muslim dalam laporannya menyebut Pembangunan Normalisasi Batang Agam dilatarbelakangi oleh kerusakan yang terjadi pada sungai. Dimana Batang Agam dulunya adalah halaman belakang kota, tempat pembuangan sampah dan limbah.
“Berkat kepiawaian wali kota dalam memperoleh anggaran pusat dan provinsi, kini sungai Batang Agam sudah tacelak, lebih baik, dan nyaman dikunjungi. Ini akan menjadi destinasi wisata di Payakumbuh,” katanya.
Ditambahkannya, sejak 2015, sepanjang 7,2 KM dengan anggaran 36 milyar sudah melaksanakan pembebasan lahan, dan dari APBD provinsi 10 milyar dan APBN 180 milyar masyarakat sudah bisa menyaksikan hasilnya seperti hari ini.
“Apa yang dibangun adalah apa yang kita jaga,” katanya.
Maryadi Utama Kepala Balai Sungai Wilayah Sumatera 5 mengapresiasi perubahan kepada wajah sungai batang agam. Sungai batang agam adalah sungai terpanjang yang melintasi 4 kecamatan dan 11 kelurahan di Payakumbuh dan bermuara di Sungai Batang Sinamar.
“Perubahan yang terjadi pada Batang Agam, upaya pemerintah dalam pemulihan infrastruktur, perbaikan kerusakan sungai dan ditindaklanjuti dengan bangunan pelindung tebing agar lebih efektif dalam jangka waktu panjang. Dengan membangun sarana dan prasarana pengendali banjir di Payakumbuh, sebagai kegiatan konservasi sungai,” katanya.
Berbagai fasilitas yang disediakan di Batang Agam nantinya adalah taman bermain, gazebo, tempat berjualan, area skateboard, lapangan panahan, area komunitas reptil dan tanaman hias. Fasilitas ini dimanfaatkan masyarakat dan dikelola komunitas peduli sungai.
Wali Kota Riza Falepi menyebut hasil kerja keras ini wajib disyukuri, dimana Payakumbuh dianugerahi Kementerian Pertanahan sebagai kota kecil yang terbaik nasional dalam urusan tata ruang. Pembangunan Normalisasi Batang Agam ini merupakan langkah pemko dalam mewujudkan kota dengan lingkungan yang baik bagi masyarakatnya.
“Awalnya kita ragu melangkah, karena menurut sejarah, anggaran yang masuk dari pusat itu ke Payakumbuh paling 30-35 milyar. Melihat proposal kita 200 milyar, maka kita nekat saja membawanya ke pusat, eh ternyata di terima, alhamdulillah inilah hasilnya,” kata Riza.
Riza menambahkan bagaimana ide apa saja yang akan dibuat dan dibangun disepanjang Normalisasi Batang Agam ini, pemko akan terima masukan dari masyarakat.
“Ibarat kertas, masih bersih tinggal ditulis, akan kita dudukkan bersama bagaimana bagusnya. Kedepan kebersihannya wajib kita perhatikan karena membangunnya kita sudah, nanti kita juga yang pasti akan menjaganya,” pungkas Riza. (Humas)