Hadirkan Bekraf, Pemko Gelar Bimtek Pengembangan Produk Kreatif

280

Payakumbuh — Pemerintah Kota Payakumbuh bersama Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BE KRAFT) adakan bimbingan teknis (Bimtek) pengembangan promosi produk kreatif untuk para pengusaha UKM Payakumbuh. Bimtek berlangsung di Hotel Kolivera Kelurahan Sicincin, Payakumbuh Timur, Rabu (13/3)

Acara diikuti sekitar 150 peserta dari berbagai UKM yang ada di Payakumbuh seperti UKM Randang,Rajut, Pengolahan Limbah, Batik, dll. Acara dibuka oleh Walikota Payakumbuh Riza Falepi.

Dalam sambutan, Walikota mengapresiasi acara yang dimotori Dinas Parpora bersama Be kraft tersebut.

“Semoga Bimtek ini dapat dilakukan secara rutin dan ujungnya bisa membantu para pengusaha dalam hal pembuatan, pengemasan dan pemasaran produk mereka,” ujar Walikota Riza.

Riza berharap Bimtek dapat membangun mental dan pengetahuan para pengusaha untuk dapat berinovasi secara kreatif dan terarah.

“Yang utama adalah mind set sebagai pengusaha, karena mind set lah yang akan menentukan mental pengusaha kuat. Jika mind setnya tidak kuat, maka usaha apapun yang dijalankan tidak akan berhasil,”pungkasnya.

Bimtek turut dihadiri Ketua Dekranasda Kota Payakumbuh Ny.Henny Riza Falepi didampingi Kepala Dinas Parpora, Elfriza Zaharman. Dalam sambutan, Ketua Dekranasda mengatakan dalam promosi produk, pertama yang harus diperhatikan adalah brand dan packaging.

“Dalam pemasaran, masalah packaging menjadi sangat penting. Jika packaging sudah menarik, akan ada dorongan dan keinginan konsumen untuk membeli,” ujar Ny. Henny Riza Falepi.

Ditambahkan, pelaku usaha juga berani menyediakan tester dan juga harga promo untuk menarik pelanggan. Dikatakan, dua hal itu adalah bagian dari kiat promosi yang cukup ampuh.

Sementara, perwakilan dari Be Kraft Indonesia, Islamudin R Raka mengatakan untuk tahun ini, Payakumbuh merupakan kota ke 5 yang dikunjungi untuk bimbingan teknis.

“Target yang diinginkan setelah adanya bimtek ini adalah output teman-teman di Payakumbuh tahu bagaimana pengembangan promosinya,” ujar Islamudin.

Dijelaskan, ada 3 (tiga) hal yang dibahas dalam Bimtek ini, yaitu strategi branding, promosi dan publikasi. Be kraft juga ingin mengonlinekan pemasaran melalui e-commerce. Lalu tahap akhir adalah evaluasi pengembangan produk.

“Untuk selanjutnya kita akan terus berkerjasama membantu teman-teman yang ada di Payakumbuh untuk fasilitasi pendukung akses pasar dalam negeri serta juga menembus pasar internasional”, ujar Islamudin.

Salah seorang peserta Bimtek, Suci Maharani dengan usaha rendang jamur mengucapkan terima kasih kepada Pemko dan Be kraft yang telah mengangkatkan Bimtek tersebut.

“Kami sangat optimis produk kami dapat diterima tingkat nasional bahkan internasional. Kami berharap, Bimtek ini dapat dilakukan secara rutin untuk lebih memberikan inovasi dan evaluasi bagi kami kedepannya,”ujar Suci. (humas/cs)