Payakumbuh — Kabar gembira datang dari Kota Payakumbuh, seluruh pasien positif Covid-19 di Kota Randang itu sudah sembuh, berdasarkan hasil swab terakhir Laboratorium Unand Padang.
“Alhamdulillah, kita menyampaikan kabar baik hari ini, kasus positif kita sudah nol, seluruh pasien positif sudah sembuh,” kata Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Payakumbuh, Wali Kota Riza Falepi dalam video converence (Vidcon) bersama awak media melalui aplikasi Zoom, Senin (22/6).
Di Ruang Pertemuan Randang lantai II Balaikota, turut mendampingi Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Kadis Kesehatan dr. Bakhrizal, Kalaksa BPBD Yufnani Away, Kakankesbangpol Budhy Permana, Kadiskominfo Jhon Kenedi, dan Kabid Humas Hermanto.
Total terdeteksi positif Corona di Payakumbuh ada 27 orang, yang bertempat tinggal dan KTP di Payakumbuh sebanyak 20 orang, 6 KTP Limapuluh Kota, dan 1 KTP Agam.
Menariknya, waktu kesembuhan setiap pasien berbeda-beda, ada yang paling cepat sembuh selama 7 hari dan ada yang paling lama 49 hari.
Dikatakan Riza meski ada warga luar Payakumbuh yang positif, tim gugus tugas Kota Payakumbuh tetap mengurusinya. “Bukan masalah siapa yang mengurusi, ini adalah masalah kemanusiaan yang harus ditangani bersama-sama,” kata Riza Falepi.
Wako Riza juga menegaskan, meski sudah tak ada lagi kasus positif di Payakumbuh, posko-posko tangguh yang ada di kelurahan tetap dipertahankan, bukan berarti menurunkan kewaspadaan. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, dulu ada 74 posko.
“Saya sangat apresiasi warga yang komit mempertahankan posko mereka. Disini fungsinya tetap menjaga dengan masih ada yang waspada, menjaga kedisiplinan masyarakat, serta peran kontrol dan koordinasi berjalan melihat kondisi, jangan sampai orang pendatang keluar masuk seenaknya saja,” kata Riza.
Riza juga menyebut Puskesmas terus tetap harus 24 jam bekerja, siaga penuh. Dinas kesehatanpun kesiapsiagaannya belum diturunkan, termasuk posko yang ada di Puskesmas dan rumah sakit.
“Kesiapsiagaan tinggi karena kita belum melewati masa tanggap darurat,” ujarnya.
Riza merasa capaian ini adalah usaha keras seluruh pihak, jajaran Pemda, TNI-Polri, Petugas Medis, Relawan, dan seluruh pihak yang sudah berjibaku dalam perang melawan Covid-19.
“Luar biasa kapolres dan dandim mensupport, serta kajari. Apresiasi kepada masyarakat yang luar biasa. Kadang kita lupa menyapa, kadang tak sempat memberikan yang terbaik, warga kita siang malam “bakatumpeh” ikut berperang,” ungkapnya.
Dikatakan Riza meski anggaran Pemerintah Kota Payakumbuh tidak cukup mengcover seluruh biaya yang timbul untuk menangani Covid-19, namun swadaya warga kuat di posko-posko mandiri.
“Saya apresiasi setinggi-tingginya. Menjaga payakumbuh bebas Covid-19, mendisiplinkan masyarakat bersama TNI-Polri, Satpol PP dan trantib pasar, ini adalah pencapaian yang luar biasa, tapi ingat, harus waspada, jangan lengah,” kata Riza.
Untuk informasi, warga yang pertamakali sembuh seperti Dedi dan Desmon pada 15 Mei lalu, dan yang terlahir pada 21 Juni 2020 adalah Fitria Raihani, warga Padang Tongah Balai Nan Duo.