Jagung Berpeluang Besar, Pemko Payakumbuh Sediakan 46 Hektar Bantuan Bibit Pada Tahun 2022

289

PAYAKUMBUH — Pemerintah Kota Payakumbuh terus mendorong masyarakat khususnya petani untuk terus dapat berproduksi, bahkan mereka punya peluang meningkatkan perekonomian dengan produk pertanian jagung. Pada tahun 2022 nanti, Dinas Pertanian telah menambah bantuan bibit jagung untuk kelompok tani sebesar 200 persen.

Kepala Dinas Pertanian Depi Sastra didampingi Kabid TPH dan Perkebunan Rozi Alleni dan Kabid Sapras Abdullah Sani saat ditemui media di balaikota, Senin (20/12), menerangkan bantuan bibut jagung kepada kelompok tani pada tahun 2021 sekitar 15 hektar, rencananya pada tahun 2022 disediakan sekitar 46 hektar.

“Namun, sesuai instruksi Wali Kota Riza Falepi, sebagian besar bibit bantuan untuk pengembangan ini difokuskan ke kawasan disekitar tempat pembuangan akhir (TPA) regional, karena produksi padi di sekitar kawasan tersebut sudah menurun, bahkan ada sawah yang tidak bisa ditanami padi sama sekali. Pemko segera mengambil langkah cepat untuk mendorong mereka beralih menanam jagung,” kata Depi.

Program pengembangan jagung ini, kata Depi, selain untuk menjawab pekikan petani padi yang kesulitan produksi, juga memberikan peluang besar kepada masyarakat untuk mengolah lahan tidur menjadi lahan produktif. Bahkan, untuk membantu petani, telah disediakan sarana alsintan untuk membajak lahan, cultivator, traktor, serta mesin dorong tanam manual.

“Peluang jagung sangat menjanjikan, pemasarannyapun tidak bakal ada masalah, karena kebutuhan peternak ayam di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota cukup tinggi, sekarang saja masih banyak jagung yang didatangkan dari luar, peternak masih mengimpor dari luar daerah seperti Pasaman,” kata Depi.

Ditambahkannya, jagung merupakan sebuah terobosan baru untuk meningkatkan ekonomi petani, melihat kebutuhannya yang semakin meningkat kedepannya. Ada potensi 8 juta populasi ayam ternak di Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Menurut Depi jika dilakukan pola kemitraan petani dan peternak, maka akan terjadi produksi dan jual beli hasil pertanian berkesinambungan secara lokal.

“Intinya bila kemauan masyarakat ada maka kita akan terus mendorongnya, untuk memberikan pelayanan prima, petani juga bisa berkonsultasi dengan penyuluh di lapangan apabila ada kendala maupun terkait teknis lainnya,” terang Depi.

Selanjutnya, tak kalah penting, Depi menyampikan informasi dengan sudah diterbitkannya Perda LP2B Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2021, Dinas Pertanian Kota Payakumbuh sudah mendapatkan insentif DAK lebih kurang 3,5 milyar dan ini membuat Kota Payakumbuh menjadi satu-satunya kota administratif di Sumbar yang mendapatkan DAK pertanian untuk tahun 2022.

“Perda ini berguna untuk memprotek lahan pertanian kedepan. Kota Payakumbuh juga secara regional sebagai salah satu kawasan pengembangan food estate dan sentra produksi pengembangan pangan dan hewani,” pungkasnya.