Jelang Idul Qurban, Dinas Pertanian Turunkan Tim Pantau Kesehatan Sapi

194

HumasKominfo — Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra menyebut, pihaknya sudah memiliki tim kesehatan hewan (keswan) yang bertugas mengecek kondisi kesehatan sapi-sapi yang nantinya akan dikurbankan warga.

“Saat ini tim Keswan melakukan pengecekan kondisi ternak di Pasar Ternak. Dan satu minggu sebelum lebaran nanti akan kita turunkan tim ke masjid dan mushala,” jelas Depi Sastra, saat dihubungi Tim Humas, Jumat (13/7).

Berdasarkan data di Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, jumlah sapi kurban yang disembelih pada momen Idul Adha tahun lalu berjumlah 1.943 ekor sapi. Dan untuk 2019 ini, jumlahnya diperkirakan tidak akan berbeda jauh dibandingkan tahun lalu.

“Sampai saat ini, stok sapi kita di Pasar Ternak diprediksi akan mencukupi untuk kebutuhan kurban warga,” lanjutnya.

Dia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan sapi kurban, para pedagang di Pasar Ternak lebih cukup banyak mendatangkan sapi dari luar dearah.

“Hanya sebagian kecil yang merupakan sapi Payakumbuh. Sisanya didatangkan dari beberapa derah lain, seperti Kabupaten Limapuluh Kota dan daerah Sumbar lainnya, ” bebernya.

Hal yang kini jadi perhatian khusus Dinas Pertanian adalah terkait penyembelihan sapi betina untuk kurban. Pasalnya, dari 1.943 sapi kurban yang disembelih tahun lalu, sebanyak 1.719 merupakan sapi betina.

“Artinya yang jantan hanya 224 ekor saja. Tentunya hal ini kami harapkan tidak lagi terjadi tahun ini. Karena sudah ada larangan menyembelih sapi betina produktif,” kata Depi Sastra.

Terkait larangan menyembelih sapi betina produktif tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan pasal 18 ayat 4 yang menyebut setiap orang dilarang menyembelih ternak ruminansia kecil betina produktif atau ternak ruminansia besar betina produktif.

“Karena itu, kita saat ini giat melakukan sosiali terhadap masyarakat, terutama kepada panitia kurban dan pedagang sapi di Pasar Ternak,” pungkasnya kemudian. (*)