Kabid PAUD Dan PNFI Syafni Hasni : Upaya Peningkatan Kualitas PAUD Di Kota Payakumbuh, Dibantu Kemendikbud

260

PAYAKUMBUH — Pemerintah Kota Payakumbuh menerima bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan untuk anak usia dini. Pemerintah pusat tentu saja melihat komitmen daerah untuk itu, sehingga tidak semua daerah mendapatkan bantuan pada tahun 2021, apalagi di tengah pandemi setiap bantuan memang dipilah-pilah oleh pusat, mana yang menjadi prioritas.

Menurut Kabid PAUD dan PNFI Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Syafni Hasni saat ditemui media di ruang kerjanya, Rabu (8/9), mengatakan ada 4 program yang dibantu oleh Kemendikbud ini seperti Program Penguatan Pokja Bunda PAUD, Program Lingkungan Belajar Berkualitas, Program Implementasi Kesiapan Bersekolah, dan Program Penjaminan Mutu Terkait Akreditasi.

“Materi dari keempat program ini diberikan kementerian melalui narasumber berkompeten secara daring lalu, dinas pendidikan lalu memberikan sosialisasi secara bertahap kepada satuan PAUD,” ungkapnya.

Dijelaskannya lagi, khusus untuk implementasi kesiapan bersekolah, materi diberikan secara tatap muka oleh dinas pendidikan kepada satuan PAUD dan komponen terkait, karena akan ada forum komunikasi yang dibentuk untuk kesiapan belajar PAUD dan SD.

“Melalui program ini, akan sinkron pemahaman anak terhadap kesiapan mereka meninggalkan PAUD dan memasuki jenjang SD. Anak-anak PAUD bisa cepat beradaptasi dengan beralihnya lingkungan pendidikan mereka, dan guru pun memahami psikologi dari anak yang baru masuk SD,” ungkap wanita yang akrab disapa Ani itu.

Selain bantuan 4 program pemberdayaan, Ani juga memaparkan bantuan berupa sarana dan prasarana penunjang peningkatan pelayanan PAUD di Kota Payakumbuh. Yakni bantuan literasi buku untuk sudut baca sebanyak 10 satuan PAUD dan bantuan IT berupa paket TIK laptop, proyektor, perangkat internet wireless, konektor, dan layar proyektor untuk 7 satuan PAUD.

Sementara itu juga ada bantuan alat permainan edukatif (APE) untuk 22 satuan PAUD, harga dari APE ini masing-masingnya sama yakni senilai Rp. 25 juta.

“Satuan PAUD kita yang terdaftar di Dapodik ada 143. Kementerian kemudian melakukan seleksi dan verifikasi melalui data itu, sehingga dinas pendidikan hanya menunggu informasi dari orang kementerian satuan PAUD mana saja yang mereka pilih. Artinya, kita berbicara sistem aplikasi dapodik memang dibutuhkan ketelitian dan kecermatan, sehingga informasi terkait sebuah lembaga pendidikan betul-betul valid di dalamnya,” kata Ani.

Ani berharap dengan adanya program ini pelayanan dari satuan pendidikan bisa secara maksimal dan optimal diperoleh oleh anak usia dini. Pemko Payakumbuh pun juga telah memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidiknya, dibuktikan dengan adanya dana insentif bagi tenaga pendidik PAUD, sebesar 450 ribu hingga 850 ribu rupiah perbulan sesuai dengan syarat yang ditentukan bagi tiap penerimanya.

“Di tengah pandemi Covid-19 memang aktivitas di setiap satuan PAUD menurun, tetapi itu yang menjadi momen bagi kita untuk terus meningkatkan kualitasnya. Jikalau nanti pandemi ini berakhir, kita tidak canggung lagi, malah semakin mantap mendidik anak-anak usia dini,” pungkasnya.

Menurut data di Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, hampir seluruh satuan PAUD sudah diakreditasi, sekitar 95 persen terakreditasi A, B, dan C.