HumasKominfo — Adanya situasi kabut asap dari daerah lain ternyata mulai berdampak terhadap kawasan Kota Payakumbuh. Kualitas udara di Kota Randang itu dinyatakan mulai menurun. Hal itu tercantum dalam surat edaran Pemko Payakumbuh tentang Waspada Kabut Asap sejak Agustus lalu.
Dalam surat tersebut, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran sampah baik organik maupun non organik karena akan menambah kabut asap dan polusi yang membahayakan bagi kesehatan.
“Warga dianjurkan mengurangi aktivitas di luar ruangan serta memperbanyak meminum air putih,” ucapnya.
Meski kualitas udara dinyatakan menurun, di sisi lain Erwin menyatakan indeks kualitas udara di Kota Payakumbuh masih dalam taraf aman dan tidak mengkhawatirkan. Hal itu diketahui dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari Stasiun Pemantau Atmosfir Global di Kabupaten Agam.
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Bakhrizal menyatakan hal yang senada. “Secara data memang belum ada peningkatan penderita penyakit ISPA, namun secara kasat mata memang sudah kita lihat akibat dari kondisi udara ini,” ujarnya.
Bakhrizal menyampaikan agar surat edaran dari wakil wali kota tersebut perlu disikapi oleh masyarakat dalam rangka mewaspadai dampak dari kabut asap.
“Jangan memperkuat kemungkinan ISPA dengan minuman tertentu seperti es dan lainnya yang cenderung menyebabkan daya tahan tubuh kita menurun dan membuat timbulnyanya ISPA,” ucapnya. (*)
Ket. Foto : Ilustrasi