KUASAI PASAR HAJI DAN UMRAH, SENTRA IKM RANDANG PAYAKUMBUH HARUS PRODUKSI 2 TON PER HARI

281

Payakumbuh – Niat Pemerintah Kota Payakumbuh membawa Rendang (baca: Randang) go Internasional dan merambah pasar mancanegara secara bertahap mulai memperlihatkan hasil. Hal ini tercermin dari adanya kesepakatan awal antara Pemko Payakumbuh dengan Kementerian Perdagangan Arab Saudi soal eksport Randang untuk kebutuhan Jemaah haji dan umrah.

Hasil ini tidak lepas dari kunjungan dan pameran expo yang diikuti oleh Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh secara terpisah beberapa waktu lalu di Arab Saudi. Sebagaimana diketahui, Randang sendiri  telah dinobatkan stasiun berita CNN melalui surveinya sebagai makanan paling enak sedunia dalam dua tahun terakhir.

Untuk merealisasikan hal tersebut, Pemko Payakumbuh yang telah mengubah icon kota dari Kota Batiah menjadi Kota Randang (Payakumbuh The City of Randang-red) tengah mempersiapkan kebutuhan produksi. Jika tidak ada halangan, produksi Randang lebih kurang 2 ton perhari bisa diwujudkan melalui sentra Randang Payakumbuh.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian melalui Kabid Perindustrian, M. Faisal menuturkan pihaknya tengah mempersiapkan fasilitas lainnya untuk percepatan produksi di Sentra Randang, Padang Kaduduak. Beberapa alat dan item-item pendukung rumah produksi yang sesuai standard produksi yang diterima pasar internasional tengah dikebut.

“Kami tengah mengebut segala kebutuhan untuk produksi sampai tengah tahun 2019 ini. Masih beberapa ada alat-alat maupun persyaratan rumah produksi yang mesti dipenuhi,” kata M. Faisal saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Namun untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas ini bukan tanpa hambatan. Saat ini Pemko Payakumbuh melalui Disnakerperin sedang fokus mempersiapkan eksekusi anggaran belanja pendukung diawal tahun anggaran ini dan berupaya mencari peluang lain untuk percepatan operasional Sentra Randang yang dimaksud.

“Terkendalanya pada ketersediaan anggaran yang disalurkan secara bertahap, namun kami tetap mengupayakan semua itu agar apa yang direncanakan bisa terealisasi dengan baik. Semoga anggaran untuk tahun 2019 ini direalisasikan. Setidaknya itu bisa membantu percepatan yang kami maksud,” katanya.

Jika kebutuhan fasilitas pendukung produksi seluruhnya terpenuhi, Sentra Randang bisa memproduksi makanan terlezat didunia ini lebih kurang 2 ton per hari. Peralatan dan sterilisasi produk yang digunakan sebagian besar sudah menggunakan teknologi digital. Untuk sekali masak satu peralatan berkapasitas lebih kurang 200-250 liter dengan waktu yang dibutuhkan selama 3-4 jam.

“Sehari itu bisa memproduksi lebih kurang 2 ton Randang. Kita menggunakan kuali digital yang besar, 1 kuali berkapasitas 200-250 liter dengan waktu 3-4 jam,” katanya.

Untuk memproduksi Randang ini, Pemko Payakumbuh akan memberdayakan seluruh Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berkonsentrasi pada Randang. Untuk saat ini keberadaan IKM tersebut sudah terhimpun dalam wadah koperasi Sentra Randang Payakumbuh.

“Seluruh IKM yang berkecimpung pada Randang akan diberdayakan dalam operasional produksi di Sentra Randang. Namun untuk kondisi sekarang belum seluruhnya bisa, karena kita harus melengkapi dulu semua fasilitas dan peralatan pendukung yang dibutuhkan,,” katanya. (humas/hsn)

Teks Foto : Penandatanganan kesepakatan awal ekspor Randang Payakumbuh ke Arab Saudi di Jeddah beberapa waktu lalu yang disaksikan Wakil Walikota Payakumbuh dan Kepala Konjen RI Jeddah