Payakumbuh — Sejak 2016, Pemko Payakumbuh sebenarnya telah berencana untuk membangun masjid agung Kota Payakumbuh. Sayang rencana tersebut tak berjalan mulus lokasinya yang direncanakan di kawasan Padang Kaduduak, dinilai kurang layak oleh DPRD Payakumbuh.
Pemko tak patah arang. Rencana pembangunan masjid yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Payakumbuh itu akhirnya dialihkan ke kawasan Sawah Kareh, Kelurahan Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat. Niniak mamak dan masyarakat setempat menyambut baik rencana pembangunan tersebut sehingga mulai dilakukan proses pembebasan lahan.
“Iya, saat ini sudah pembebasan lahan. Bukan masjid raya namanya, tapi masjid agung tepatnya. Karena sesuai Permenag, sebutan masjid raya itu untuk masjid provinsi,” ujar walikota melalui Kabag Kesra Ul Fakhri, Selasa (05/03).
Pembangunan masjid agung merupakan salah satu prioritas duet Walikota Riza Falepi dan Wakil Walikota Erwin Yunaz, sesuai dengan visi misi mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya berdasarkan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.
“Prioritas walikota tahun ini selesai pembebasan lahan dan dokumen perencanaan. Baru tahun besok mulai pembangunan secara bertahap karena menyedot anggaran cukup besar. Tidak dapat selesai dengan satu tahun anggaran saja,” tutur Ul Fakhri.
Ul Fakhri menilai, lokasi pembangunan masjid agung tersebut cukup strategis karena bisa diakses dari 3 tempat. Pertama, dari jalan Soekarno Hatta dekat orang jual drum dan galon bekas, kedua dari depan Ngalau tembus ke Balai Panjang, dan ketiga dari jalan normalisasi Batang Agam.
“Mari Doakan agar semuanya berjalan lancar. Kalau masjid ini selesai akan sangat luar biasa. Bisa jadi ikon Kota Payakumbuh. Kita pun bisa melaksanakan tablig akbar dan kegiatan keagamaan lainnya dengan masjid yang lebih representatif,” ucap Ul Fakhri. (humas/aa)
Ket. Foto : Kabag Kesra Ul Fakhri (Pertama dari kanan, pakai baju dinas, berpeci)