Minta Anggaran Beasiswa Digenjot, Walikota : Tidak Boleh Ada Anak Payakumbuh Putus Sekolah Karena Biaya!

648

Balaikota — “Saya minta, tidak ada lagi anak-anak Payakumbuh berhenti sekolah karena biaya. Tdak boleh ada Anak-anak Payakumbuh berprestasi gagal kuliah karena dak ada biaya. Berdosa kita jika membiarkan itu terjadi”.

Demikian seru Walikota Payakumbuh  Riza Falepi kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Rida Ananda dan sejumlah kepala perangkat daerah Kota Payakumbuh diruang kerjanya, Senin (20/5). Pernyataan walikota itu merupakan respon arahan Presiden RI saat pelaksanaan Musrenbang Nasional beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Walikota bersama jajaran terkait sudah melakukan studi banding ke dua daerah untuk mempelajari model beasiswa bagi masyarakat kurang mampu, yaitu ke Pemprov. Riau dan juga Pemkab. Tanah Datar.

Walikota kemudian meminta dinas terkait untuk menganggarkan bantuan beasiswa bagi warga kurang mampu tersebut pada tahun anggaran 2020 lebih besar dari anggaran tahun berjalan.

Dalam laporannya, Kepala Badan Keuangan Daerah, Syafwal mengatakan bahwa anggaran beasiswa untuk tahun berjalan masuk kepada anggaran hibah Bansos yang tidak direncanakan. Dilaporkan, untuk tahun 2019, ada anggaran sebesar Rp. 50 juta tersedia.

Sementara, Asisten III Setdako Amriul Dt. Karayiang juga melaporkan adanya puluhan warga Payakumbuh penerima Beasiswa Bidik Misi terancam tidak bisa kuliah karena ketiadaan dana untuk berangkat ke kampus yang menerima mereka.

“Beasiswa Bidik Misi ini baru diberikan setelah enam bulan anak-anak kuliah pak, sementara mereka sebagian diterima di perguruan tinggi bergengsi di Pulau Jawa. Mereka tidak ada biaya kesana dan terancam batal kuliah,” lapor Amriul.

Mendengar itu, Walikota Payakumbuh langsung memerintahkan Kepala BKD dan Kesra untuk bisa memfasilitasi bantuan untuk mereka.

“Kita kan punya pos anggaran Bansos yang tidak direncanakan tadi, saya minta itu bisa dipakai untuk membantu anak-anak tersebut. Masing-masing anak dibantu Rp. 2 juta agar mereka bisa berangkat ke kampus dimana mereka diterima,” perintah walikota.

Selanjutnya, Walikota juga meminta pada anggaran tahun 2020, Pemko bisa menganggarkan beasiswa bagi 900 anak di tingkat SD dan SLTP.

“Kita mulai dulu secara bertahap. Untuk tahun 2020 saya minta kita bisa bantu sekitar 900 anak SD dan SLTP. Untuk SD tolong dianggarkan per anak Rp. 800 ribu dan SLTP Rp. 1 Juta. Pada tahun berikutnya Insyaallah kita coba menyentuh seluruh jenjang pendidikan termasuk SLTA dan tingkat kuliah,” pinta Walikota.

Walikota mengingatkan agar dinas terkait menyusun Juklak dan Juknis dalam pemberian bantuan beasiswa tersebut. Walikota juga mengingatkan proses pendataan harus betul-betul dilakukan dengan baik, agar beasiswa yang diberikan tepat sasaran.

“Sesuai ketentuan, penerima Bansos harus ada dalam Basis Data Terpadu (BDT,red) maka tolong pendataan kedepan mengacu kesana. Dan juga mereka harus memiliki KK dan KTP Kota Payakumbuh,” pungkas Walikota Riza. (Humas)