Payakumbuh — Lantunan ayat suci Al-Quran dari qori Nurudin, S.P.si. I dan pembacaan hafalan ayat dari hafidz cilik Fatan mengawali peresmian pemakaian gedung bangunan baru Musola Nurul Mukmin yang berada didekat lingkungan Pasar Ibuh Blok Barat, di Kelurahan Ibuh, Kecamatan Payakumbuh Barat Rabu (15/7).
Dalam peresmian itu hadir Wali Kota Riza Falepi diwakili Kabag Kesra Ul Fachri, Kadis Koperasi dan UKM Dahler, Anggota DPRD Suparman, Camat Payakumbuh Barat L. Kefrinasdi, Lurah Ibuh Yose, Ketua Pengurus Mesjid Daspendi dan Wakil H. Tasyar serta anggota, Babinsa, Bhabinkamtibmas, LPM, dan tokoh masyarakat setempat.
Wako Riza Falepi yang diwakili Kabag Kesra Ul Fachri mengapresiasi semangat warga Ibuh yang telah berhasil membangun tempat ibadah dengan luas bangunan yang sudah lebih layak dan representatif menampung kebutuhan ibadah masyarakat pasar dan masyarakat Kelurahan Ibuh secara umum, maka sudah sangat layak untuk ditingkatkan statusnya menjadi masjid Nurul Mukmin di dekat areal Pasar Ibuh Payakumbuh.
“Luar biasa, saya salut dengan semangat warga kita yang membangun rumah ibadah di Payakumbuh. Sejalan juga dengan semangat wali kota untuk membangunkan Mesjid Agung untuk sarana ibadah masyarakat Payakumbuh dan sekitarnya, mohon doa dan dukungannya, Insyaallah tahun 2021 pembangunannya bakal dimulai,” kata Ul Fachri.
“Untuk itu diharapkan pengurus untuk dapat memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang pedoman pendirian rumah ibadah,” tambahnya.
Ditambahkan, keberadaan sarana ibadah di fasilitas umum seperti pasar sangat banyak pengaruhnya, dakwahpun dapat dilaksanakan. Contohnya seperti warga pasar saat beraktifitas sembari mendengar ceramah dari pengeras suara yang dipasang di mesjid.
“Meningkatkan semangat beragama menjadi salahsatu visi misi Riza Falepi-Erwin Yunaz, mewujudkan Kota Payakumbuh sebagai Kota Hafiz tidak akan mustahil dilaksanakan bila semangat warga membangun rumah ibadah besar seperti ini,” ujarnya.
Selaku Imam di Musala itu, Ustaz Nuruddin dalam sambutannya menyampaikan dulunya Nurul Mukmin adalah musala, ukurannya pun kecil. Namun, dengan telah dibangun menjadi bentuk mesjid, sehingga antusias warga untuk dapat salat jumat disini dapat terealisasi.
“Selama 6 bulan, sekarang dengan telah berubah bangunannya dan representatif disebut sebagai mesjid, sudah bisa salat jumat, sebagai pengurus akan melengkapi persyaratan administrasinya menjadi sebuah mesjid. Kita juga memiliki Rumah Al-Quran, dimana anak-anak disekitar bisa hafal Al-Quran dan menjadi Hafizul Quran,” ulasnya.
Anggota DPRD Suparman menerangkan perubahan dari musala menjadi mesjid, ada aturannya dan sebagai warga Indonesia, ada hukum yang harus dipatuhi. Maka secepatnya pengurus harus melengkapi syarat yang dibutuhkan dan mengurus legalitas mesjid agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
“Pesan kami manfaatkanlah jika musala yang bakal menjadi mesjid ini untuk ibadah dan khususkan pendidikan agama kepada generasi muda di sekitarnya agar mereka belajar Al-Quran sehingga tercipta generasi yang mencintai agamanya,” kata Suparman.
Camat Payakumbuh Barat L. Kefrinasdi menyampaikan kemampuan swadaya dari donatur dan jemaah sangat kuat. Sehingga dalam waktu yang relatif singkat, transformasi bangunan musala menjadi mesjid dapat terwujud.
“Walau secara resmi administrasi belum menjadi mesjid, namun kita patut acungi jempol semangat panitia pembangunan mesjid dan warga setempat. Selamat, mudah-mudahan prosesnya berjalan lancar dan lahir Hafiz terbaik dari binaan Mesjid Nurul Mukmin,” harap Camat.