Tingginya curah hujan di kota Payakumbuh beberapa bulan terakhir mengakibatkan adanya peningkatan volume sampah dengan rataan setiap bulannya mencapai 2.200 ton atau kurang lebih 72 sampai 73 ton setiap harinya.
“Dari data yang ada memang saat ini ada peningkatan volume sampah, karena pada kemarau volume sampah hanya 2.000 ton per bulan atau 66 sampai 68 ton sehari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dafrul Pasi, Rabu (5/2).
Peningkatan volume sampah saat penghujan merupakan hal yang biasa, karena pada musim penghujan, berat sampah-sampah yang berada di tempat pembuangan sampah sementara bertambah karena basah diguyur hujan.
Selain itu, penyebab bertambahnya volume sampah dikarenakan hanyut dari wilayah lain melalui sungai sehingga ada timbunan sampah ketika air mulai menyusut.
“Memang timbunan sampah tidak seluruhnya dari wilayah lain tapi memang juga disebabkan karena perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan membuang langsung ke sungai,” ujarnya.
Agar tidak terjadi banjir di musim penghujan, Dafrul menghimbau masyarakat agar membuang sampah di tempatnya.
“Jangan karena ingin menuntaskan sampah di rumah tangga sendiri kita membuang sampah ke gorong-gorong. Karena bisa menjadi permasalahan kota,” sebut Dafrul.
Setelah itu, masyarakat diharapkan dapat membuat sumber resapan air di rumah masing-masing seperti dengan membuat biopori atau dengan tidak menutup seluruh permukaan lahan di sekitar rumah dengan semen.
“Terakhir masyarakat juga kami imbau untuk menanam pohon di sekitar rumah, tidak hanya untuk menanggulangi banjir. Tapi juga bisa menambah ketersediaan udara bersih di Payakumbuh,” pungkas Dafrul Pasi.