Payakumbuh — Dalam rangka menjaga kualitas dan keamanan bahan pangan dan makanan jelang lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, Tim gabungan bentukan Pemko Payakumbuh melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah grosir dan swalayan yang ada di Kota Payakumbuh, Senin (20/5).
Tim gabungan terdiri dari Dinas Kesehatan (Dinkes), BPOM Unit Payakumbuh, Satpol PP, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas PM-PTSP, dan Dinas Kominfo Kota Payakumbuh. Tim diketuai Kadis Kesehatan diwakili Kabid Sumber Daya Kesehatan dr. Munziarni.
Adapun tempat Grosir dan swalayan yang dipemeriksa antara lain Toko Jaya Subur yang beralamat di Simpang Kasda, Toko MP Harian di Jalan Tan malaka, Toko bintang kembar di Kelurahan Payolansek, Ramayana Payakumbuh serta Nabuma yang beralamat di Labuah Basilang.
Pada sidak yang dilakukan di Toko Jaya Subur, ditemukan ada beberapa barang seperti floridina, dan santan rose brand yang sudah expaired. Juga didapati mie disimpan berdekatan dengan sabun, dan gas diletakkan di dekat makanan.
Terkait ditemukannya barang yang expaired, pemilik Toko Jaya Subur Kolisus berjanji segera mengembalikan ke pihak supplier. “Di bulan ramadhan ini banyak barang masuk, oleh sebab itu tempat untuk meletakkan barang expired terpaksa kami letakkan ditempat yang belum dipisahkan karena keterbatasan tempat yang kami punya,” akunya.
Sementara, Sidak di Toko MP Harian, seluruh barang expaired sudah dipisah dengan barang-barang yang bagus, namun kekurangan adalah produk gula yang bertumpuk belum diberi alas. Adapun di Toko Bintang Kembar ditemukan beberapa produk kerupuk yang dicurigai mengandung zat berbahaya dan tidak memiliki label expaired. Sampel dibawa dan diperiksa lebih lanjut oleh Dinkes dan BPOM.
Sementara itu, saat melakukan sidak di Ramayana dan Swalayan Nabuma, tim menemukan beberapa kemasan makan biskuit kaleng yang rusak.
Selain mengecek kandungan makanan dan minuman, tim gabungan juga memberikan edukasi kepada pedagang dan pembeli .
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dr. Munziarni mengatakan pembeli dan pedagang harus cerdas. “Jangan hanya menerima barang dari pemasok yang penting murah. Tapi tidak melihat kualitas dan kandungan di dalamnya,” ungkapnya.
Selanjutnya, terkait ditemukannya beberapa barang yang kemasannya rusak, pihaknya sudah berbicara dengan manager. Tim menyarankan barang yang kemasan kaleng yang peyot (rusak) agar disingkirkan.
“Kalau di swalayan tadi tidak ada expaired dan mengandung zat berbahaya. Kita sarankan supaya tidak menerima lagi pasokan barang dari suplier yang barangnya rusak. Yang penting jangan sampai pembeli dirugikan dengan barang yang tidak layak konsumsi,” pungkasnya. (Humas)