HumasKominfo — Puluhan anak sekolah tampak asyik belajar tanam-tanaman dibawah gabah-gabah yang ada di Pasar Padang Kaduduak dalam Payakumbuh Agro Expo, Kamis (19/9).
Ketua Panitia Payakumbuh Agro Expo Joni Safasni alias Mosir menyebut kegiatan ini masuk kepada rangkaian Pengenalan Bubidaya Tanaman Hortikultura pada anak usia dini, khususnya siswa sekolah
“Kita menggelarnya tingkat SD, SMP, dan SMA, dimana yang sudah mengikuti 8 SD, 6 SMP, dan 3 SMA, rencana kita akan mengikutsertakan seluruh sekolah dalam edukasi pertanian ini,” kata Mosir.
Diterangkan juga oleh Mosir, diharapkan setelah dikenalkan kepada tanaman hortikultura ini, siswa bisa termotivasi untuk menanam di pekarangan sekolah maupun di rumahnya. Menciptakan rasa mencintai untuk menanam.
“Yang kita kenalkan adalah tanaman dari KWT yang berinovasi menanam di pekarangan dengan media tanam yang bermacam-macam, seperti polibag, bekas minuman, kotak-kotak makanan bekas dari plastik atau stereofoam,” terangnya.
Dengan belajar menanam dan diterangkan media penanamannya ini nanti, para siswa akan termotivasi memanfaatkan sampah sebagai sarana budidaya tanaman, ini juga mendukung program Pemko Payakumbuh untuk memanfaatkan limbah sampah.
Guru pendamping SMPN 8 Payakumbuh Syaiful mengapresisasi kegiatan ini, menurutnya melalui pengenalan tanaman hortikultura ini siswa dapat mengembangkan, mempraktekkan cara menanam sekaligus bisa memanfaatkan sampah.
“Terimakasih kepada Panitia yang telah memberikan bibit kepada siswa dan pembelajarannya tentang bagaimana bercocok tanam yang baik. Mengenal lingkungan hidup itu ada di kurikulum dan sangat bersinergi sekali dengan kegiatannya yang digelar pemko Payakumbuh ini,” kata Syaiful.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Drs. AH Agustion mengatakan edukasi hortikultura ini sangat baik bagi siswa di usia sekolah.
“Dengan mengenal bibit yang bagus serta mengenal media penanamannya diharapkan siswa mencintai dunia pertanian dan memiliki rasa menyayangi tanaman yang mereka rawat sendiri,” kata Agustion. (*)