PBF III Ditabuh Di Panorama Ampangan, Bambu Bakal Di Eksplore Lebih Jauh

154

Payakumbuh — Payakumbuh Botuang Festival (PBF) yang digelar di Panorama Ampangan, Kelurahan Kapalo Koto Ampangan, Kecamatan Payakumbuh Selatan resmi ditabuh, Tari pasambahan anak Nagari Aua Kuniang tampil memukau tamu undangan, Sabtu (7/12) pagi.

Hadir dalam pembukaan Wali Kota Riza Falepi diwakili Asisten II Elzadaswarman, Wakil Ketua DPRD Wulan Denura, Unsur Forkopimda, Camat Payakumbuh Selatan, Ketua LKAAM, Bundo Kanduang, Niniak Mamak, dan Tokoh Masyarakat setempat.

Kadisparpora Andiko Jumarel selaku ketua panitia memaparkan pelaksanaan PBF diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan eksistensi komoditi bambu, dimana diharapkan masyarakat dapat menangkap peluang sehingga hasil kerajinan bambu dapat bernilai tinggi.

Ditambahkannya, kerajinan bambu di Payakumbuh masih berada pada posisi belakang, artinya masih seputar kerajinan-kerajinan biasa seperti songkok ayam, kandang burung, keranjang, dan lain lain.

“Kedepan, ini kita harapkan menjadi kesempatan bagi masyarakat Nagari Aua Kuniang untuk berkreasi dengan kerajinan bambunya sehingga meningkatkan perekonomian secara signifikan,” katanya.

Disisi lain, Wulan Denura menyebut DPRD mengapresiasi PBF dimana iven kesenian ini sudah 3 kali berjalan dan berangsur-angsur semakin menjadi lebih baik sejak awal diperkenalkan ke masyarakat.

“Kami bangga kepada dinas dapat terus menciptakan kreatifitas insan seni dengan berbenah menampilkan hasil karya, mengangkat ekonomi masyarakat pengrajin bambu,” kata Wulan.

Wulan menyebut kedepannya perlu inovasi oleh insan seni dibarengi dengan pembinaan berkelanjutan agar pengrajin bambu dapat terus mengeksplore bambu, sehingga pengrajin ini dapat keluar mempromosikan botuang ke luar Payakumbuh.

“Melalui iven ini juga kita harapkan Panorama Ampangan semakin dikenal dan sering dikunjungi, kami juga mengapresiasi dan bangga dengan kekompakan bundo kanduang dalam mendukung penuh PBF 2019,” ucap Wulan mantap.

Sementara itu, Ketua KAN Bujang M. Nur Dt. Paduko Marajo mengatakan iven ini harus terus dilaksanakan di Aua Kuniang, karena sangat berpengaruh untuk memperkenalkan nagari Aua Kuniang ke luar daerah.

“Masyarakat nagari Aua Kuniang sudah mampu melihat kalau perekonomian ditopang bukan hanya dari pertanian saja, namun juga dari sisi pariwisata, kita sudah siap melangkah untuk itu,” katanya.

Asisten II Elzadaswarman atau Om Zet mengatakan harga diri dan kapasitas suatu daerah adalah Ini momentum mendasar bagaimana menciptakan dan memformulasikan sebuah kegiatan untuk mencapai hasil yang maksimal.

“Mendukung hal itu, Pemko melakukan upaya menyambut HUT Kota Payakumbuh ke 49, dengan adanya PBF dalan rangkaian keguatan, bertujuan mencuatkan Nagari Aua Kuniang sebegai desa pariwisata terindah yang mampu dikenal dunia. Tentu hal ini tergantung dari bagaimana kita mempromosikan Panorama Ampangan sebagai objek wisatanya,” kata Om Zet.

Ditambahkannya, iven-iven yang bakal digelar pada 2020 dalam HUT Payakumbuh ke 50 dalam menyambut tahun emas Kota Randang itu nantinya akan lebih meriah lagi.

“Payakumbuh menggeliat dengan menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi nomor dua di Sumatera Barat,” pungkasnya. (Humas)