Payakumbuh — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Payakumbuh menggelar peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tahun 2019 yang jatuh pada Jumat, (26/4). Acara dipusatkan di Lapangan SMKN 4 Payakumbuh, Kelurahan Padang Sikabu, Lamposi Tigo Nagori (Latina).
Acara ini dihadiri oleh Walikota Payakumbuh diwakili Asisten III Amriul Dt. Karayiang. Turut hadir sejumlah kepala perangkat daerah, Camat Latina, Lurah se-Kecamatan Latina, Kepala Puskesmas Lampasi, Kepala Sekolah, Majelis Guru serta siswa SMKN 4 Payakumbuh.
“Daerah kita dikategorikan daerah rawan bencana. Bencana memang sulit dihindari, namun hal yang bisa diupayakan adalah mengurangi jatuhnya korban serta meminimalkan kerugian harta benda akibat bencana,” ujar Amriul dalam sambutannya.
Dikatakan, pemerintah telah membuat beberapa regulasi terkait penanganan bencana, diantaranya peraturan Kepala BNPB No. 4 Tahun 2012 yang mengatur tentang pedoman penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana.
“Kita semua pasti tidak mengharapkan bencana terjadi termasuk saat proses belajar dan mengajar berlangsung. Maka dari itu kita harus menerapkan prinsip-prinsip dan strategi dasar untuk membantu pihak sekolah dan stakeholder membangun sekolah siaga bencana atau sekolah yang aman dari bencana,” jelasnya lagi.
Ditambahkan, melalui Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) diharapkan dapat merubah perilaku kesiapsiagaan diri dan lingkungan serta dapat melatih ketenangan diri saat menghadapi bencana.
“HKB bukanlah seremoni belakang, tetapi upaya konkret untuk mengubah perilaku, membangun kesiapsiagaan diri, keluarga dan komunitas, agar tidak panik dalam menghadapi ancaman bencana,” ujar Amriul.
Amriul mengatakan, pendidikan kebencanaan paling dini wajib dilakukan mulai dari rumah dan sekolah. Untuk itu peran ibu dan para guru menjadi sangat penting.
“Selain pentingnya pendidikan kesiapsiagaan dini, peran ibu dan para guru disekolah mesti ditingkatkan untuk mengedukasi anak-anak agar siap dan tangguh menghadapi bencana,” pungkas Amriul. (humas/np)