PEMKO-KEMENAG IMBAU WARGA TAK RAYAKAN VALENTINE DAY

395

Poliko — Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh mengeluarkan imbauan tentang Larangan Perayaan Valentine Day di Kota Payakumbuh, Rabu (13/2). Imbauan tersebut sejalan dengan semangat Deklarasi Payakumbuh Menolak Penyakit Masyarakat (Pekat) beberapa waktu yang lalu.

Walikota Payakumbuh melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdako Payakumbuh, Ul Fakhri membenarkan himbauan tersebut. Dalam imbauan dengan Nomor : 451/10/Kesra/II/2019 yang ditandatangani oleh Wakil Walikota Erwin Yunaz itu, ada beberapa poin yang disampaikan oleh Pemko Payakumbuh.

“Pertama, kepada seluruh masyarakat Payakumbuh terutama generasi muda meliputi pelajar dan mahasiswa, agar tidak merayakan Valentine Day dalam bentuk apapun karena bertentangan dengan falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah,” tuturnya.

Selanjutnya, Pemko mengimbau kepada kepala sekolah, guru, dan orang tua untuk melakukan pengawasan dan memberikan pemahaman bahwa perayaan Valentine Day mengandung banyak dampak negatif. “Negatifnya bisa hura-hura bahkan berpotensi terjerumus kepada perbuatan maksiat,” ucap Ul Fakhri.

Selain itu, kepada pemilik kafe maupun tempat hiburan, Pemko mengimbau agar tidak memfasilitasi kegiatan perayaan Valentine Day. Untuk pengawasan, aparat keamanan akan meningkatkan patroli terhadap tempat-tempat yang berkemungkinan dilakukan maksiat pada perayaan Valentine Days.

“Diharapkan seluruh komponen masyarakat Payakumbuh dapat mengindahkan himbauan ini guna mendukung kota Payakumbuh bebas maksiat dan semakin diberkahi Allah,” ujar Ulfakhri.

Senada, Kementrian Agama Kota Payakumbuh juga mendukung langkah Pemko tersebut. Merayakan Valentine Day hanya akan menambah tumbuhnya pergaulan bebas di kalangan remaja.

“Kami juga menghimbau seluruh kalangan masyarakat untuk tidak merayakan Valentine Days. Terutama di kalangan generasi muda,” kata Kepala Kemenag Kota Payakumbuh, Mustafa melalui Kabag Humas, Busra Algeri di kantor Kemenag Kota Payakumbuh, Rabu (13/2).

Untuk memperluas imbauan ini, Kemenag sudah menyurati mesjid, sekolah maupun penceramah untuk memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat akan bahayanya Valentine Day.

“Mengikuti budaya asing yang notabene tidak sesuai dengan adat, budaya dan agama yang ada di Indonesia, akan merusak prilaku dan tatanan sosial masyarakat. Ditambah lagi Valentine Day membuka peluang masyarakat untuk berprilaku hidup bebas tanpa batas,”pungkasnya. (humas/aa/ag)