Payakumbuh — Konsep peranan perempuan dalam pembangunan dewasa ini sudah berkembang menjadi pemberdayaan perempuan. Konsep pemberdayaan berarti meningkatkan kualitas dan peran perempuan pada semua aspek kehidupan baik langsung maupun tak langsung.
Konsep pemberdayaan perempuan ini adalah suatu proses kesadaran untuk membentuk kapasitas perempuan agar mampu berperan serta dan berpartisipasi lebih luas dalam setiap proses pembangunan daerah maupun nasional. Konsep pemberdayaan ini memberi kesetaraan gender atau persamaan derajat antara kaum perempuan dan kaum lelaki.
Selama ini harus diakui kuantitas dan kualitas perempuan dalam proses pembangunan terutama pada posisi posisi startegis belumlah sebanding dengan kaum lelaki. Sehingga muncul persepsi kaum perempuan masih tertinggal dibanding kaum lelaki. Emansipasi baru sebatas slogan yang belum menginjak bumi.
Oleh karena itu, untuk memperkuat peran serta kaum perempuan tadi, tidak dapat tidak perempuan harus diberi peran dan kesempatan lebih sebagai subjek pembangunan. Salah satu indikator melihat partisipasi perempuan dalam pembangunan adalah tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan disemua bidang seperti PNS, karyawan/buruh, petani dan lain lain.
Dari ukuran kuantitas diatas, sejatinya angka partisipasi angkatan kerja perempuan sudah cukup tinggi. Pada tahun 2000 saja angka angkatan kerja kaum perempuan sudah mencapai angka 40,5 persen. Kondisi ini terus meningkat dari tahun ketahun. Pertanyaannya, kenapa dengan kuantitas yang sudah demikian tinggi, peran perempuan masih dirasa minim dalam pembangunan?
Nah, disinilah faktor kualitas berbicara. Oleh karena itu, konsep pemberdayaan perempuan dewasa ini, disamping menjamin kuantitas peran perempuan dalam pembangunan, persoalan kualitas mesti ditingkatkan agar eksistensi perempuan betul-betul dirasakan. Perempuan bukan lagi seperti buih dilautan. Banyak tetapi tidak berdaya.
Hari ini, tanggal 21 April 2019, kita memperingati Hari Kartini, seorang tokoh perempuan pejuang yang telah berhasil menggugah kesadaran bangsa untuk mengangkat martabat perempuan setara dengan kaum lelaki. Mari kita teladani beliau. Bekali diri agar bisa menjadi kartini-kartini baru yang turut serta membangun negeri tercinta ini. Selamat Hari Kartini!
Oleh: Herlina
(Kadis Koperasi dan UKM Pemko Payakumbuh)