Payakumbuh — Rapat Koordinasi Pemko Payakumbuh di awal tahun 2021 terasa berbeda. Karena juga ada momen perpisahan dengan pejabat yang memasuki purna tugas atau pensiun di Kafe Agam Jua, Kawasan Batang Agam, Rabu (13/1).
Ada Mantan Asisten I Setdako Yoherman, Mantan Staf Ahli Syahril, dan satu orang pejabat lagi yang bakal pensiun beberapa hari lagi, yakni Kadiskominfo Jhon Kenedi yang diberi kenang-kenangan oleh Wali Kota Riza Falepi bersama Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Sekda Rida Ananda, Asisten Setdako, Dirut PDAM Khairul Ikhwan, Kepala OPD, Kepala Bagian Setdako, Camat, dan pejabat lainnya.
Sekda Rida Ananda menyampaikan suasana Rakor kali ini memang berbeda, biasanya digelar di ruang pertemuan di balai kota, namun karena momennya berbarengan dengan perpisahan pejabat yang pensiun, maka digelar dengan sederhana.
Sekda menyampaikan juga kalau penilaian kampung tangguh dilaksanakan besok, karena dipercepat oleh Polda, untuk tidak ingin ada rekayasa.
“Kesiapan kita menghadapi lomba tingkat provinsi, alhamdulillah semua berjalan dengan baik, kita harap OPD mendampingi karena kampung tangguh kita kapanpun siap mengikuti lomba,” ujarnya.
Ada 5 kampung tangguh dari 5 kecamatan di Payakumbuh seperti Kelurahan Limbukan, Kelurahan Payobasuang, Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, Kelurahan Koto Tangah, dan satu dari Nagari Koto Panjang, gabungan dua kelurahan di Kecamatan Latina.
Wali Kota Riza Falepi mengatakan merasa kehilangan dengan tiga pejabat eselon II yang sudah pensiun itu. “Apalagi Pak JK (red-panggilan akrab Jhon Kenedi), saya dan wartawan merasa kehilangan sekali. Masih nggak percaya kita JK mau pensiun,” kata Riza.
Riza menambahkan, komunikasi dan silaturahmi tetap harus dijaga meski pejabat sudah purna tugas, mereka bisa berbagi ilmu dengan junior di pemerintahan.
“Meski mereka lebih tua dari saya, percayalah teguran dan masukan yang ada selama ini merupakan bagian dari kita bekerja, demi berlangsungnya pemerintahan yang baik,” pungkas Riza.
Sementara itu, Yoherman atau Pak Yo menyampaikan pada zaman dulu bagi seorang ASN, pimpinan itu sakral, sebagai kepala wilayah, penguasa tunggal, diperlakukan bak Raja.
“Dulu di awal jadi pegawai, kita merasakan susahnya penghidupan. Namun perlahan berganti pimpinan berganti pula kebijakan. Wako Riza Falepi orangnya bersahabat, sebagai guru, membagi-bagi pengalaman, ada raso badunsanak. Malah, Riza memberi tunjangan yang cukup tinggi bagi pejabat di Payakumbuh. Harus disambut dengan kinerja yang baik, manut pada perintah, dan tunjukkan etos kerja yang tinggi,” tukuk Yoherman.
Bagi ASN, sosok senior adalah tempat mereka belajar dan menggali ilmu demi terciptanya lingkungan kerja yang kondusif. Bagi Syahril, Yoherman, dan JK pesan mereka hanya 1, agar ASN dapat bekerja dengan baik, jangan sampai melanggar hukum dan etika mereka sebagai abdi negara.