PAYAKUMBUH — Menindak lanjuti arahan presiden, terkait langkah strategis pengendalian inflasi di daerah, Pj. Wali Kota Payakumbuh rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Randang Balai Kota Payakumbuh, Jumat (27/01/2023).
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Asisten II Elzadaswarman, Pemimpin Cabang Bulog Bukittinggi Muhammad Fakri Firdaus, BPS Kota Payakumbuh serta OPD terkait.
Pj. Wako Rida Ananda mengatakan, saat rakor bersama presiden beberapa waktu lalu, salah satu yang dibahas adalah pengendalian inflasi daerah. Apalagi menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.
“Biasanya jelang dan selama Ramadhan serta Idul Fitri untuk bahan pokok rata-rata kebutuhan masyarakat kita cenderung meningkat,” kata Pj. Wako Rida Ananda.
“Jadi dari jauh-jauh hari kita harus menyiapkan langkah strategis untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat kita ini. Agar laju inflasi di Payakumbuh terkendali dan harga di pasaran tetap stabil,” tambahnya.
Rida menyebut, salah satu upaya yang mesti dilakukan adalah dengan menyelenggarakan bazar murah, pasar murah dan lain sebagainya.
“Ya, kita harapkan OPD bisa membuat pasar murah ini. Mininal untuk kebutuhan pokok yang berkaitan dengan inflasi ini,” ucapnya.
“Selain itu, kita juga mengimbau masyarakat agar tetap memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong untuk ditanami kebutuhan pokok hariaannya,” tukuknya.
Selain itu, Rida meminta kepada jajarannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agara mengurangi konsumsi beras di malam hari. Karena untuk usia 50 tahun keatas sangat beresiko terkena berbagai macam penyakit.
“Kita tidak melarang, cuma mengajak untuk mengganti asupan dengan makanan yang lebih bergizi di malam hari. Karena kalau usia sudah di atas 50 sangat beresiko dengan penyakit kronis seperti Hipertensi, Jantung, Diabetes dan sebagainya,” ucapnya.
“Saya pribadi sejak dua tahun terakhir ini sudah mengurangi konsumsi beras (nasi – red) di malam hari. Insyaallah banyak perubahan yang saya rasakan sejak mengganti nasi dengan makanan bergizi lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Pemimpin Cabang Bulog Bukittinggi Muhammad Fakri Firdaus mengatakan untuk stok beras sampai tiga bulan kedepan di Payakumbuh tetap stabil.
“Saat ini stok beras di gudang ada 551 ton. Lagi diperjalanan ada 1500 ton dan dengan demikian cadangan kita ada lebih kurang 2000 ton. Kebutuhan akan stabil untuk tiga bulan kedepan termasuk Ramadhan dan Idul Fitri 2023,” ucapnya.
Untuk pengendalian harga pasar, dia menyebut, tahun 2023 ini akan membuka toko di pasar pencatatan pemerintah (Pasar Ibuh – red). Tujuannya sebagai toko dalam pengendalian inflasi dan mengontrol kestabilan harga pasar.
“Kita akan siap satu toko, namanya Toko Pangan Kita, disini akan dijual beras bulog yang kualitasnya tidak kalah dari beras lokal. Dan harganya juga lebih murah, tujuannya agar harga di pasaran tetap stabil,” terangnya.
“Dan toko ini yang pertama di Sumbar,” pungkasnya.