PAYAKUMBUH — Terus bergerak entaskan stunting di daerahnya, Pj. Wali Kota Payakumbuh rapat bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Randang Balai Kota Payakumbuh, Selasa (15/11).
Pj. Wako Rida Ananda meminta keseriusan untuk menyatukan persepsi dalam penanganan stunting. Sebab, dalam hal ini sangat dibutuhkan komitmen yang kuat, kerja keras, tekad yang bulat dari pemerintah, swasta dan seluruh elemen masyarakat.
“Jadi TPPS harus terus memantau perkembangan anak-anak yang berpotensi stunting ini. Kalau bisa setiap minggu itu ada laporanya. Kita bisa lihat bagaimana perkembangannya,” kata Pj. Wako Rida Ananda.
Rida berharap, pengentasan stunting ini bisa segera terselesaikan. Semua pihak harus berkolaborasi dan bekerja dengan serius. Jangan lupa data dan pantau terus.
“Saya mohon, jumlah kasus kita kan sedikit, jadi tolonglah bekerja dengan sungguh-sungguh, data masyarakat kita ini dengan benar, buatkan laporan perminggunya, bagaimana progresnya, itu yang saya ingin tahu. Apakah usaha kita itu membuahkan hasil atau tidak,” jelasnya.
“Saya berharap semua stakeholder yang ada bisa mengeroyok dari segala lini untuk pencegahan stunting ini, jangan sampai menjadi bencana kemanusiaan nantinya,” tukuknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Wawan Sofianto menyebut, berdasarkan data, dari 47 kelurahan dan 5 kecamatan di Kota Payakumbuh ada 497 balita stunting di Payakumbuh.
“Untuk balita dengan status gizi pendek ada 397 anak dan dengan status gizi sangat pendek itu ada 100 orang,” terangnya.
“Berdasarkan arahan Pak Wali tadi, ini harus menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya.